Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Osteoporosis Biasanya Baru Disadari Setelah Ada Patah Tulang

Basuki Eka Purnama
03/11/2022 09:30
Osteoporosis Biasanya Baru Disadari Setelah Ada Patah Tulang
Ilustrasi(ncosteoporosisfoundation.com)

OSTEOPOROSIS tidak akan menunjukkan gejala jika belum terjadi komplikasi patah tulang. Karenanya, osteoporosis sering kali disebut sebagai silent disease atau penyakit yang tidak disadari.

Medical General Manager Kalbe Esther Kristiningrum dalam siaran resmi, dikutip Kamis (3/11), mengatakan osteoporosis tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun, osteoporosis baru akan menunjukkan tanda-tanda saat sudah terjadi patah tulang.

"Patah tulang yang terjadi dapat menyebabkan gejala seperti rasa nyeri, bengkak pada sekitar lokasi patah tulang, atau terjadi perubahan bentuk tulang," ujar Esther.

Baca juga : Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami orang lanjut usia atau usia tua. Namun, anak atau orang yang berusia lebih muda juga bisa mengalaminya.

Esther menjelaskan steoporosis dibagi menjadi dua golongan besar, berdasarkan penyebabnya.

Yang pertama adalah osteoporosis primer, yakni osteoporosis pada perempuan pascamenopause akibat penurunan hormon estrogen.

Baca juga : Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia

Penurunan hormon tersebut ternyata berperan dalam pembentukan jaringan tulang dan osteoporosis pada usia lanjut yang disebut juga osteoporosis senilis.

Selanjutnya, osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi tulang, atau penyakit saluran pencernaan.

Pemakaian obat-obatan jangka panjang seperti obat kortikosteroid atau obat antikejang juga menyebabkan osteoporosis Pasien patah tulang akibat jatuh atau kecelakaan, juga bisa lebih rentan mengalami osteoporosis.

Baca juga : Mengecek Kesehatan Tulang Sejak Dini Bisa Cegah Osteoporosis

Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, tulang harus sehat dan kuat. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti berolahraga yang teratur 30-45 menit dengan frekuensi sekitar 3-5 kali per minggu.

"Jadi tidak hanya sekali, harus rutin dan teratur. Selain itu perlu rajin memeriksa kepadatan tulang, terutama jika sudah menopause atau usia lanjut," kata Esther.

Jenis olahraga yang dapat dilakukan pun beragam mulai dari jogging, jalan cepat, naik turun tangga, yoga, pilates, tai chi, atau angkat beban sesuai dengan kemampuan.

Baca juga : Kunci Kesehatan Tulang, Sendi, Otot untuk Cegah Osteoporosis

Hindari juga rokok karrna dapat berisiko terjadinya osteoporosis. Selain itu, sangat penting untuk mencukupi kebutuhan zat gizi, khususnya kalsium sebagai bahan baku pembentuk jaringan tulang dan juga vitamin D.

Vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan atau mengoptimalisasi penyerapan kalsium dari saluran pencernaan agar bisa dibawa ke tulang untuk membentuk jaringan tulang.

"Sumber kalsium dapat diperoleh dari konsumsi susu, sayur-sayuran hijau, keju, bisa juga dilengkapi dengan suplemen kalsium," ujar Esther. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya