Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEPARTEMEN Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyampaikan penyebab kasus gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia perlu penyelidikan epidemiologi.
"Penyelidikan epidemiologi kasus GGAPA perlu dilakukan sampai dengan penelitian kasus kontrol untuk memastikan penyebab GGAPA," ujar Staf Departemen Biostatistik FKM UI, Iwan Ariawan, di Jakarta, Jumat (28/10).
Ia mengemukakan, dalam Permenkes Nomor 45 Tahun 2014, penyelidikan epidemiologi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran, serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan untuk memastikan adanya kejadian luar biasa (KLB) atau setelah terjadi KLB/wabah.
Baca juga: Badan POM Wajib Bertanggung Jawab
Dalam webinar 'Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak: Perspektif Kesehatan Masyarakat' itu, Iwan menyampaikan, belakangan ini etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam obat sirop diduga menjadi pemicu kasus GGAPA.
Namun, lanjut dia, ada kasus GGAPA tanpa riwayat minum obat sirop. Di sisi lain, ada anak yang juga minum obat sirop yang sama tetapi tidak mengalami GGAPA.
"Dalam penelusurannya memang 90% (pasien) mengonsumsi obat sirop. Tapi ada 10% yang tidak," tutur Iwan yang juga epidemiolog FKM UI itu.
Dalam kondisi ideal, ia mengatakan, untuk menentukan penyebab tidaklah susah. Misal, jika X merupakan penyebab dari Y maka jika ada X terjadi Y, jika tidak ada X maka tidak terjadi Y.
Sayangnya, dalam kesehatan umumnya tidak terjadi kondisi ideal, ada penyebab multifaktorial dan juga bisa ada interaksi antarpenyebab.
"Ini (GGAPA) perlu penyelidikan atau penelitian secara sistematis supaya tahu penyebabnya apa dan bisa diatasi," tuturnya. (Ant/OL-16)
PSSI diminta melakukan percepatan KLB untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab, dan bebas dari konflik kepentingan.
Persebaya dan Persis menyatakan dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat dan pernyataan tentang kepedulian terhadap masa depan sepak bola dan demi kelangsungan liga.
Soal wacana KLB PSSI untuk perubahan kepengurusan federasi, PSIS tak bersikap jelas. Yoyok mengatakan menghormati sikap klub yang memiliki hak
ia meminta semua pihak tetap mengikuti aturan yang berlaku dan tidak menuntut KLB hanya karena emosi semata.
Richard menungkapkan kelompok-kelompok suporter saat ini terus menggalang dukungan dan melobi manajemen klub untuk menyuarakan sikap.
Arema FC mendukung total perbaikan, pembenahan dan proses transformasi sepak bola Indonesia yang saat ini bersama-sama sedang dilakukan.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri yang turun tangan dalam menangani kasus ini. Namun, saat ini Dedi belum bisa memerinci lebih lanjut fokus tim yang dibentuk nanti.
Mitigasi pencegahan terus dilakukan, salah satunya dengan koordinasi berbagai mitra termasuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta.
Dilihat dari segi usia, mayoritas pasien berasal dari kelompok usia 0-4 tahun atau 80,05%. Sisanya adalah dari kelompok usia 5-18 tahun.
PEMPROV DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan RS-RS yang akan menjadi rujukan untuk menangani pasien anak-anak yang mengalami gejala gagal ginjal akut.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut, data tersebut berdasarkan dari laporan Kementerian Kesehatan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved