Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Gim Video Ternyata Bermanfaat untuk Otak Anak

Basuki Eka Purnama
25/10/2022 08:00
Gim Video Ternyata Bermanfaat untuk Otak Anak
Sejumlah anak sedang bermain gim daring di warung internet (Warnet) di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.(MI/ BARY FATHAHILAH)

ORANGTUA kerap khawatir dengan pengaruh negatif gim video pada anak, mulai dari kesehatan mental, masalah sosial, hingga kurangnya gerak tubuh.

Namun, sebuah penelitian besar di Amerika Serikat (AS), yang diterbitkan di JAMA Network Open, Senin (24/10), menemukan bahwa ada juga manfaat kognitif dari bermain gim video.

Penulis utama penelitian itu Bader Chaarani, asisten profesor psikiatri di Universitas Vermont mengaku melakukan penelitian itu karena dirinya adalah seorang gamer dengan keahlian di bidang neuroimagery.

Baca juga: Namanya Muncul di Gim eFootball 2023, Irfan Jaya Antusias

Penelitian-penelitian sebelumnya memilih fokus pada efek negatif bermain gim video mengaitkan aktivitas tersebut dengan depresi dan peningkatan agresi.

Dalam penelitian mereka, Chaarani dan rekan-rekannya menganalisa data dari penelian besar dan yang masih berjalan Perkembangan Kognitif Otak Anak (ABCD), yang dibiayai oleh Institut Kesehatan Nasional.

Mereka memeriksa jawaban survei, tes kognitif, dan pencitraan otak dari sekitar 2 ribu anak berusia sembilan dan sepuluh tahun, yang dipisahkan menjadi dua kelompok, mereka yang tidak pernah bermain gim video dan mereka yang bermain antara 3 jam atau lebih per hari.

Batas itu dipilih karena melewati petunjuk scree time yang ditetapkan Akademi Kedokteran Anak Amerika yaitu anak hanya diizinkan bermain gim antara satu atau dua jam per hari.

Masing-masing grup diberi dua tugas. Pertama, dengan melihat arah anak panah, ke kiri atau ke kanan, dengan anak diminta menekan dengan cepat kanan atau kiri sesuai dengan arah anak panah itu.

Mereka juga diminta tidak menekan apa pun jika melihat kata setop di layar untuk mengukur seberapa kuat mereka bisa mengendalikan diri.

Di tugas kedua, anak-anak ditunjukkan wajah orang dan kemudian ditanya apakah wajah berikutnya sama dengan yang sebelumnya atau tidak, untuk menguji daya ingat mereka.

Kemudian, setelah menggunakan metode statistik untuk mengendalikan variabel yang bisa memengaruhi hasil seperti pendapatan orangtua, IQ, dan gejalan kesehatan mental, peneliti menemukan para gamer tampil lebih konsisten di kedua tugas tersebut.

Saat anak-anak itu menjalankan tugas, otak mereka dipindai menggunakan fMRI. Otak para gamers menunjukkan lebih banyak aktivitas di bagian yang terkait dengan perhatian dan daya ingat.

"Hasil penelitian ini meningkatkan dugaan bahwa gim video bisa memberikan latihan kognitif yang bermanfaat bagi anak," ungkap peneliti dalam laporan mereka. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya