Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengimbau agar dalam satu hari harus ada dua jenis pangan hewani pada menu makan untuk memperbaiki kondisi stunting.
"Terserah mau telur sama ikan boleh, telur sama daging, telur sama ayam silakan. Tapi untuk mengejar pertumbuhan anak stunting, kita anjurkan paling tidak di dalam menu itu ada jenis pangan hewani," ujar Prof Ali saat berbincang usai peluncuran Dapur Sehat Atasi Stunting di Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/10).
Lebih lanjut, Prof Ali mengatakan anak-anak yang mengalami stunting rata-rata kekurangan protein. Oleh karena itu, perkembangan tubuhnya berhenti, salah satu yang dapat terlihat adalah tidak bertambah tinggi.
Baca juga: Tekan Stunting, Ketua TP PKK Papua Barat Sosialisasikan Makan Ikan di Bintuni
Selain pemberian dua jenis pangan hewani, melengkapi dengan nasi, sayur, dan lauk lainnya juga tetap dianjurkan.
Menurut Prof Ali, pemberian dua jenis pangan hewani ini setidaknya dilakukan selama enam bulan untuk memperbaiki stunting.
Prof Ali juga menyoroti seputar masalah pangan lokal yang disebut dapat memperbaiki kondisi stunting.
Menurutnya, pemilihan komposisi makanan adalah yang paling penting, termasuk menyertakan dua jenis pangan hewani.
"Itu harus diluruskan karena jangan sampai ini seolah-olah menjadi magic untuk bisa mengatasi stunting dan sebagainya," kata Prof Ali.
"Karena stunting itu sebenarnya bagaimana asupan makanan yang beragam, bergizi seimbang dan cukup jumlahnya mengandung kandungan protein hewani," lanjutnya.
Sementara itu, kondisi stunting masih dapat diperbaiki hingga anak berusia 18 tahun. Akan tetapi, semakin dini usia perbaikan maka hasilnya akan semakin bagus bagi perkembangan sumber daya manusia.
"Tetapi, karena kita konsen terhadap mutu kualitas sumber daya manusia dengan perkembangan kognitif, maka perbaikan itu harus dilakukan di bawah 2 tahun sangat ideal, di bawah 5 tahun itu masih bisa," pungkas Prof Ali. (Ant/OL-1)
Hai Jel's, ternyata banyak ya dari kita berkeinginan untuk memutihkan kulit mereka dengan cepat, sehingga mereka sering mencoba metode instan seperti suntik pemutih.
Merawat wajah agar terhindar dari jerawat merupakan hal penting bagi banyak orang, terutama bagi yang rentan mengalami masalah kulit ini.
Liburan Lebaran adalah waktu yang dinanti-nantikan bagi banyak keluarga untuk berkumpul dan merayakan bersama
Ketika Idul Fitri datang, banyak hidangan lezat yang akan tersaji, mulai dari yang manis hingga berbahan dasar santan. Awas timbangan naik.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, selain pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang, penggunaan suplemen juga dapat menjadi pilihan.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved