Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) sudah meminta kepada seluruh tenaga kesehatan di fasilitas layanan kesehatan untuk tidak meresepkan obat dalam bentuk cair atau sirop. Setidaknya, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
Langkah tersebut sebagai bentuk kewaspadaan dini, agar pasien anak yang terserang kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury/AKI) tidak semakin bertambah.
Baca juga: Kematian Kasus Gangguan Ginjal pada Anak Sangat Tinggi Capai 48%
"Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas atau terbatas, dalam bentuk cair atau sirop kepada masyarakat. Sampai hasil penelusuran yang dilakukan Kemenkes dan Badan POM tuntas," jelas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Rabu (19/10).
Pihaknya pun mengimbau masyarakat yang mau melakukan pengobatan pada anak, untuk sementara tidak konsumsi obat dalam bentuk cair atau sirop. Dalam hal ini, tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, termasuk dokter.
Sebagai alternatif, orang tua dapat menggunakan obat berbentuk tablet, kapsul, hingga supositoria kepada anak. "Perlunya kewaspadaan orang tua dengan gejala penurunan jumlah air seni dan proporsi buang air besar," tuturnya.
Baca juga: Kasus Ginjal Akut, Badan POM Kaji Pemenuhan Ambang Batas Obat Sirup Anak yang Tercemar
"Orang tua juga waspadai frekuensi air seni dengan atau tanpa demam, diare, batuk, pilek, mual, muntah, untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat," imbuh Syahril.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Pada Anak, masyarakat diimbau tidak mengonsumsi obat sirop untuk sementara waktu.(OL-11)
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
6 tips pola makan untuk pasien kanker yang mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan menjaga kesehatan setelah pengobatan kanker.
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Temuan penting menyatakan bahwa pasien penyakit Lyme tetap mengalami gejala persisten meskipun telah menjalani pengobatan antibiotik.
Ada sejumlah suplemen dan obat yang dilarang dikonsumsi berbarengan. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved