Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PSIKOLOG anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwdjojo membagikan kiat bagi para orangtua untuk mengajarkan rivalitas yang sehat kepada anak-anak.
Hal itu perlu diajarkan agar ketika berada dalam situasi menang ataupun kalah, anak bisa menyikapinya dengan positif dan tidak merugikan orang lain.
"Menekankan dalam pertandingan yang terpenting bukan hanya kemenangan tapi bagaimana menunjukkan performa terbaik hasil dari latihan selama ini. (Orangtua juga) dapat mengajarkan anak tentang sportivitas tentang bagaimana menghargai kemenangan lawan dan menerima kekalahan dengan lapang dada," kata Vera, dikutip Selasa (18/10).
Baca juga: Bermain di Luar Ruangan Penting untuk Perkembangan Anak
Orangtua sebagai pengajar pertama di keluarga harus berperan sebagai pemberi contoh agar anak memahami konsep rivalitas secara sehat dalam berbagai pertandingan ataupun kompetisi.
Vera mengatakan pemberian pemahaman terkait rivalitas yang sehat kepada anak bisa dilakukan sejak usia dini.
Contoh mudah mengajarkan rivalitas sehat tersebut bisa dimulai dari tindakan orangtua dengan cara tidak membandingkan anak dengan kakak atau adik maupun teman sebagainya.
Setelah berhasil memahami rivalitas dengan konsep tersebut, orangtua bisa mulai mengenalkan konsep rivalitas dalam sebuah kompetisi atau pertandingan di usia sekitar 9 tahun ke atas.
Ajarkan anak menggambarkan emosi dengan cara yang baik dan tidak merugikan orang lain ketika mengalami situasi di luar ekspektasinya.
"Ajarkan dan biasakan sejak dari rumah atau lingkungan keluarga bagaimana mengekspresikan emosi yang tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orang lain dan tidak merusak barang," tambah Vera.
Apabila orangtua mendampingi, adanya baiknya orangtua bisa membantu anak menenangkan diri anak ketika mengalami emosi menggebu-gebu setelah mengalami kekalahan.
Karena sangat wajar apabila dalam sebuah pertandingan seseorang bisa terbawa emosi mengingat adanya adrenalin tinggi yang bisa memicu hal tersebut.
"Sehingga perlu ada orang-orang yang bersiap untuk mengantisipasi hal ini," tutupnya. (Ant/OL-1)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved