Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Presiden Sambut Baik Progres Produksi Vaksin mNRA

Indriyani Astuti
07/10/2022 23:42
Presiden Sambut Baik Progres Produksi Vaksin mNRA
Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas pabrik biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulogadung (JIEP), Jakarta(Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo menyambut baik perkembangan produksi mNRA vaksin. Vaksin mRNA (messenger RNA) merupakan vaksin dengan teknologi atau varian baru. 

Vaksin mRNA tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan atau dimatikan, melainkan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu. PT Etana Biotechnology Indonesia saat siap memproduksi vaksin tersebut.

"Saya sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh PT Etana Bioteknologi Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan platform mNRA dan ini yang pertama di Asia Tenggara," ujar Jokowi saat meresmikan pabrik biofarmasi yang merupakan bagian dari PT. Etana Biotecnologi Indonesia di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Jumat (7/10).

Pada awal pandemi Covid-19, imbuh presiden, ada kepanikan di jajaran pemerintah terkait ketersediaan vaksinasi. Pasalnya seluruh negara berebut untuk mendapatkannya. Namun, masalah itu kini bisa diatasi sebab Indonesia telah mampu memberikan vaksinasi Covid-19 sebanyak 440 juta dosis pada rakyat.

"Kita tak mau lagi ada pandemi tetapi kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak, kita jadi lebih tenang," ucap presiden.

Vaksin mNRA yang dikembangkan oleh PT. Etana, terang Jokowi, dalam waktu dekat akan masuk pada tahap uji klinis.

Ia berharap pengembangan bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan bagi industri farmasi melainkan sektor lain. Hal itu disampaikan oleh presiden saat

"Saya minta menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi dan pak menteri kesehatan, agar industri PT seperti Etana ini betul-betul didukung sehingga bukan hanya di bioteknologi, biofarmasi. Nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman," ujar presiden.

Presiden sempat menyinggung bahwa masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri seperti Amerika Serikat dan Singapura. Menurut presiden, hal itu berakibat pada hilangnya devisa negara untuk negara lain hingga triliunan rupiah.

"Hati-hati devisa kita hampir tersedot hampir Rp100 triliun karena masyarakat yang memandang di dalam nengeri entah rumah sakitnya, entah tenaga kesehatan dan alat kesehatannya belum siap atau lebih baik keluar dari pada kita," ucap presiden.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang hadir pada kesempatan itu menyampaikan tren pengembangan obat telah bergeser dari berbahan dasar kimiawi menjadi biologi. Oleh karena itu, Indonesia berusaha menjadi hub bagi kawasan dalam industri bioteknologi. Apabila Indonesia sukses memproduksi vaksin mNRA, ia meyakini kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi bahkan Indonesia dapat mengekspor vaksin ke negara lain.

"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati genomic yang luar biasa. Ini dicari seluruh dunia menjadi sumber genetik yang akan menentukan obatnya apa dan treatment-nya apa," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya