Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
DUA siswa SMP Cikal Amri Setu, Jakarta, yaitu Btari Padma Zamzami dan Audrey Primadevi Subiakto yang menjadi delegasi Indonesia di Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia, World Scholar’s Cup (WSC) 2022 di Vietnam berhasil meraih 6 medali emas.
Prestasi ini pun mengantarkan keduanya ke tahap terakhir Tournament of Champion di Yale University, Amerika Serikat pada November mendatang.
Btari dan Audrey berhasil mewakili Indonesia setelah berkompetisi bersama delegasi dari 10 negara lainnya, yakni Indonesia, Malaysia, India, Thailand, Vietnam, Singapura, Maladewa, kanada, Korea Selatan, dan Kamboja, di jenjang Junior Scholars atau untuk pelajar tingkat SMP seluruh dunia.
Dalam keterangannya kepada wartawan, pelatih dan pendamping murid di World Scholar’s Cup, Dita Anissa Johar menceritakan, Btari dan Audrey mewakili Indonesia di WSC Global Round merupakan tahap lanjutan dari Regional Round yang diadakan di Jakarta di akhir Agustus lalu.
Ia menjelaskan, Audrey dan Btari mengikuti 4 bidang kompetisi akademik yakni, Debate, Team Challenge, Collaborative Writing, dan Scholar’s Bowl.
“Dalam lomba ini mereka ada 3 sesi debate, dengan motion yang cukup menantang dan berhubungan dengan kurikulum WSC. Mereka harus menjawab sekitar 100 pertanyaan terkait Sejarah, Ilmu Sains, Seni, Sastra dn lainnya. Lalu, ada Collaborative Writing, mereka diberi topik untuk menulis karya tulis, boleh fiksi ataupun nonfiksi. Terakhir, Scholar's bowl mereka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan menganalisis kasus yang diberikan,"jelas Dita.
Baca juga : Ini Kegunaan Berita bagi Pelajar
Dita menuturkan, kegigihan adalah kunci dari keberhasilan yang diraih oleh Audrey dan Btari. Selanjutnya, Audrey dan Btari akan melanjutkan ke tahap terakhir, yakni Tournament of Champion di Yale University, USA.
“Saya sangat bangga dengan prestasi dan usaha Btari dan Audrey. Mereka sangat tangguh dan berusaha sangat keras untuk bisa mencapai keberhasilan ini, dan saya yakin mereka akan bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan hasil yang tak kalah baik di Tournament of Champions di Amerika Serikat pada 11-16 November 2022,” tambahnya.
Terpisah, Btari Padma Zamzami mengungkapkan meski sangat melelahkan secara fisik, kompetisi itu adalah pengalaman terbaik yang pernah dia alami.
"Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya bahwa saya lama sekali jauh dari rumah dan jauh dari keluargaku, tapi saya banyak belajar. Meskipun wsc adalah kompetisi akademik, saya merasa telah belajar banyak hal di luar akademik. Saya belajar tentang menjadi mandiri, saya belajar tentang bersosialisasi dengan orang-orang dan menjadi bagian dari komunitas besar, saya belajar tentang budaya selain budaya saya," ungkapnya.
Senada, Audrey mengungkapkan, world scholar’s cup adalah salah satu perlombaan terbaik yang pernah dia ikuti.
"WSC ini adalah pengalaman yang membuat kita berpikir. Mungkin ini dari berdebat dan menulis tentang topik yang aku tidak pernah pikirkan. Mungkin ini dari belajar kurikulum yang tidak diajari di sekolah. Tetapi menurutku, komunitas wsc adalah komunitas yang paling ramah, menarik. Dan saat waktunya membawa masuk bendera itulah momen yang sangat mengharukan hati. Kompetisi ini sangat menyenangkan dan berharap di Amerika nanti kami bisa memenangkan medali lagi," pungkas Audrey. (OL-7)
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
Kompetisi tidak hanya bagi siswa saja, namun juga guru dengan kesadaran bahwa pengembangan potensi guru juga menjadi kunci dalam keberhasilan proses pendidikan.
Satria (Smart AI and Tech Competition for a Rising Indonesia) adalah program kompetisi edukatif yang mendorong pelajar Indonesia untuk mengenal dan mempraktikkan kecakapan digital.
Sisilia Oei berhasil memenangkan kategori Adult Ballet Solo Progressing (21 tahun ke atas) menunjukkan prestasi luar biasa di usia yang sudah tidak muda lagi.
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved