Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penanggulangan Krisis Air Bersih Di Grabagan

Dr.rer.nat. Widodo, ST, MT. KK Geofisika Terapan dan Eksplorasi Teknik Geofisika FTTM ITB
04/10/2022 07:45

AIR merupakan sumber daya alam terpenting yang mendukung kesehatan manusia, pembangunan ekonomi, dan keanekaragaman ekologi. Air tanah ialah bagian dari siklus air serta disimpan di zona jenuh di bawah permukaan tanah dan bergerak perlahan melalui formasi geologi yang disebut akuifer. Air bisa tetap berada di akuifer selama ratusan atau ribuan tahun. Keberadaan dan aliran air tanah dikendalikan faktor-faktor, seperti formasi geologi, jenis tanah, kerapatan kelurusan, kemiringan lereng, kerapatan drainase, bentuk curah hujan, morfologi, karakteristik penggunaan lahan/tutupan lahan, dan keterkaitan di antaranya.

Di banyak wilayah, perkotaan ataupun perdesaan negara mana pun, air tanah menjadi sumber pasokan air yang vital. Pasalnya, air tanah mudah dialihkan langsung ke masyarakat miskin jauh lebih murah dan cepat daripada air permukaan. Itu membantu dalam mitigasi dan pengurangan kemiskinan.

Air permukaan mengalir dari elevasi yang tinggi ke rendah, yaitu ke daerah aliran sungai (DAS). DAS sebagai daerah yang mengalirkan air ke sungai, waduk, dan laut. Air yang dibawa ke DAS pada umumnya terindikasi mengalami pencemaran, mengandung banyak polutan maupun zat kimia berbahaya lainnya.

Di lain pihak, kondisi sedimentasi yang ada di sungai juga menjadi salah satu penyebab pencemaran dan dapat berupa material sampah atau lumpur yang mengandung limbah tercemar lainnya. Sedimentasi sungai menyebabkan disfungsi terhadap aliran air dan fungsi recharge sungai. Hal itu menyebabkan bencana banjir sehingga persediaan air bersih menjadi kian berkurang, sedangkan air tercemar bertambah.

Berkurangnya suplai air bersih tentu berdampak terhadap kesehatan masyarakat. Sebagian besar suplai air bersih berasal dari air tanah. Sementara itu, secara geologis, akuifer air tanah memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun dalam proses pembentukannya. Dengan kondisi tersebut, air dapat dikategorikan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan menjadi sangat esensial jika dibandingkan dengan siklus kehidupan manusia.

 

 

Kekeringan di Tuban

Secara geologis, daerah Tuban didominasi pegunungan kapur dan mempunyai iklim kering 94,73% dengan kondisi yang bervariasi dari agak kering hingga sangat kering, yaitu pada 19 kecamatan (RISPAM Tuban, 2019). Kondisi itu didukung dengan situasi kekeringan di beberapa daerah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Desa Grabagan, di Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, ialah salah satu tempat yang mengalami kekeringan, bahkan krisis air bersih. Sebagian dari total 10.492 penduduknya--data sensus per 2021--terdampak krisis air bersih, terutama di wilayah Dusun Klampeyan yang persediaan air bersih bergantung pada suplai tangki keliling. Suplai dari perusahaan air minum masih sangat minim mengingat hanya mengalir sekali dengan debit yang sangat kecil

Untuk mengatasi permasalahan itu, diperlukan penanganan dengan menemukan sumber air bersih. Penemuan air bersih dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi geofisika, yaitu untuk menemukan letak dari lapisan akuifer air tanah berdasarkan sifat fisik batuan. Setelah ditemukan letak dari lapisan pembawa air, dapat dilakukan tahapan eksploitasi atau pengeboran untuk menghasilkan air tanah.

Lewat program pengabdian masyarakat (PPM) LPPM ITB, sivitas akademika ITB berkontribusi untuk turut menanggulangi krisis air bersih di wilayah tersebut. PPM yang dilakukan pada 2021 di daerah rawan air di daerah Tuban tersebut diketuai penulis.


 

Eksplorasi metode geofisika

Teknologi tepat guna metode geofisika telah diaplikasikan di daerah Grabagan dengan menggunakan metode geolistrik, yaitu dengan mengukur beda potensial dari lapisan batuan. Secara umum, metode geolistrik ialah metode yang menggunakan parameter tahanan jenis batuan atau tanah untuk mengetahui jenis tanah atau batuan tersebut. Secara khusus, metode geolistrik yang digunakan ialah vertical electrical sounding (VES).

VES merupakan salah satu metode geolistrik untuk mengukur hambatan jenis batuan secara vertikal. Metode itu efektif untuk studi bawah permukaan (Arzaldi dkk, 2017; Izzatti dkk, 2017). Data yang diperoleh dari metode tersebut akan memberi gambaran kasar tentang lapisan-lapisan tanah yang ada.

Dari hasil akuisisi di lapangan dan proses inversi data geofisika, diketahui lapisan akuifer terletak pada kedalaman 42-110 m dengan diindikasikan adanya batuan sedimen dengan nilai resistivitas berkisar 1-4 ohm meter. Sementara itu, lapisan pertama berasosiasi dengan soil yang berupa lempung dan batuan konglomerat dengan ketebalan 42 m dan mempunyai nilai hambatan jenis, yaitu 5-110 ohm meter. Batuan dasar diindikasikan batuan metamorf berupa batu gamping yang diendapkan setelah lapisan pertama, yaitu pada kedalaman 110 m. Akuifer yang diketemukan diindikasikan sebagai confined aquifer dengan batuan dasar yang juga berupa batuan metamorf.

 

 

Eksploitasi pengeboran

Setelah indikasi lapisan akuifer dapat ditemukan, langkah kedua ialah melakukan pengeboran air tanah untuk melakukan eksploitasi air tanah sebagai sumber air bersih. Pengambilan air tanah dari sumur bor dilakukan dengan memompanya ke permukaan dengan pompa yang digerakkan sumber tenaga.

Jika air tanah bersifat terkekang dan air keluar dengan sendirinya dari sumur atau bersifat artesis, tergantung potensi dan tekanan air atesisnya sehingga dapat digunakan pompa sebagai pembantu pendistribusian. Jika tekanan artesis cukup, tidak perlu menggunakan pompa dan mesin. Setelah dipompa, kemudian air tanah ditampung atau didistribusikan sesuai dengan fungsinya.

Pengeboran di lokasi program pengabdian dilakukan sampai dengan kedalaman 85 m. Ditemukan lapisan akuifer air tanah pada kedalaman 40 m dengan formasi dari batuan sedimen, yaitu pasir halus sampai pada kedalaman 84 m.

Dengan metode-metode itu, pelaksanaan PPM di Desa Grabagan yang juga melibatkan partisipasi masyarakat Desa Grabagan berhasil memperoleh sumber air bersih dengan debit cukup besar, sekitar 30 liter per detik. Sumber air bersih dapat dimanfaatkan tujuh dusun yang dihuni sekitar 1.200 warga sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan di Desa Grabagan.

Sumber air tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan pengairan irigasi di lokasi persawahan yang selama ini hanya memanfaatkan dari sawah tadah hujan. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan perekonomian warga.

Kepala Desa Grabagan, Neng, mengapresiasi PPM ITB yang sangat membantu warga dalam memperoleh air bersih dan mempunyai kontribusi besar terhadap peningkatan kesehatan maupun perekonomian masyarakat, terutama dalam bidang pertanian. “Saya mewakili masyarakat Desa Grabagan mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Widodo dan ITB yang telah berhasil menyediakan air bersih dari program pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dusun Klampeyan, Darsono. “Eksplorasi dan pengeboran air bersih melalui program LPPM ITB di Desa Grabagan akan sangat bermanfaat terhadap masyarakat Dusun Klampeyan dan warga sekitar yang sudah bertahun-tahun kesulitan air bersih dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.”



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya