BERANGKAT pagi pulang malam menjadi rutinitas Soeparwan ketika masih menetap di Jakarta dan bekerja di perusahaan teknologi multinasional. Setelah 25 tahun bekerja, ia merasa lelah dan ingin menjalani hidup yang lebih sehat. Bersama sang istri, Donor Rahayu, ia memilih pindah ke Parongpong, Bandung, sebagai tempat tinggal sekaligus membuka usaha.
Di kota yang relatif sejuk itu, keduanya menggarap lahan pertanian organik sebagai salah satu upaya mencapai hidup sehat. “Kenapa organik? Karena lewat organik itu sebenarnya kita bisa mendapat pembelajaran secara etika juga, yang akan menunjang ke berbagai aspek,” kata Soeparwan.
Menurut Soeparwan, dalam menjalankan bisnis sayuran organiknya, ia memegang dua syarat. Selain kompetensi ilmu organik yang harus benar, juga perlu memperhatikan etika. “Berilmu dan beretika ini tidak dapat dipisahkan, “ tegasnya.
Ia mencontohkan tiga kategori produk yang ada di kebunnya. Pertama, produk layak kirim yang kondisinya bagus, tidak ada yang patah maupun sobek,. “Lalu kedua, layak piring. Ini sayuran yang sobek atau patah, tapi secara nutrisi masih bagus. Hanya kalau dijual ke konsumen mereka tidak mau. Dan, ketiga, adalah layak cacing. Ini sayuran yang diberikan kepada cacing untuk dimakan dan menghasilkan kompos,” ujarnya menerangkan. (Jek/M-4)
—
Biodata:
famO (FAM Organic)
Sejak 2009
Produk: Sayuran organik, paket berkebun organik di rumah dan kebun, dan makanan olahan organik.
Website: famorganic.com
Pendiri:
Nama: Soeparwan Soeleman
Usia: 64 tahun
Pendidikan: Elektro ITB, 1978
Nama: Donor Rahayu
Usia 61 tahun
Pendidikan: Biologi ITB, 1979