HUMAN Immunodeficiency Virus (HIV) pada anak yang tidak mendapatkan pengobatan akan menyebabkan menurunkan kekebalan tubuh sehingga anak mudah mengalami sakit hingga infeksi.
"Anak dengan HIV yang tidak mendapat pengobatan, akan mengalami kondisi penurunan kekebalan tubuh yang menyebabkan mudah mengalami infeksi bahkan oleh kuman yang seharusnya tidak menimbulkan sakit pada anak dengan kekebalan tubuh yang normal," kata Ketua Satgas HIV IDAI Dr Endah Citraresmi, SpA(K) kepada Media Indonesia, Selasa (6/9).
Virus HIV menyerang berbagai sel salah satunya sel CD 4 yang menyerang sistem imun. Sehingga anak yang terserang HIV akan mudah sakit. Bahkan jika anak lain terserang batuk dan pilek, anak dengan HIV penyakit tersebut bisa menjadi pneuimonia.
Infeksi pada anak bisa mengenai seluruh organ tubuh, sehingg harus segera diobati mulai dari pemberian obat untuk infeksi dan pemberian obat untuk HIV.
"Infeksi tadi dapat mengenai berbagai organ seperti otak, mata, saluran napas, saluran cerna, kulit, dan organ lainnya. Infeksi tersebut harus diobati sesuai jenis kumannya dengan antibiotik, antivirus, antijamur atau antiparasit," ujarnya.
Diketahui kasus HIV pada anak per Januari-Juni 2022 dengan umur kurang dari 4 tahun sebanyak 1,2% atau 274 kasus, umur 2-14 tahun 0,8% sekitar 173 kasus, 15-19 tahun 3,3% atau 741 kasus.
Hingga saat ini penyakit HIV belum bisa disembuhkan secara total. Sehingga yang bisa dilakukan adalah dengan menurunkan jumlah virus dan menghambat replikasi virus. (H-2)