Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KETUA Satgas HIV IDAI Dr Endah Citraresmi, SpA(K) mengatakan penularan HIV (human immunodeficiency virus) pada anak sering terjadi secara vertikal yakni ibu ke janin. Dan biasanya ibu tertular tertular dari sang suami yang merupakan pecandu narkoba atau melakukan seksberisiko.
"HIV anak terjadi mayoritas 90 persen dari ibu ke janin. HIV orang dewasa akan menularkan HIV ke anak," kata dr Endah dalam konferensi pers secara daring, Jumat (2/9).
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat untuk UU Sisdiknas yang Jawab Tantangan Zaman
Selain itu, penularan juga terjadi pada remaja atau yang bisa disebut secara horizontal yang disebabkan lingkungan dan remaja tersebut memakai narkoba atau seks bebas. Kasus ini mulai bermunculan di remaja, meski bukan kasus mayoritas.
Virus HIV menyerang berbagai sel salah satunya sel CD 4 yang menyerang sistem imun. Obat yang diberikan untuk menekan replikasi namun, ketika konsumsi obat berhenti maka virus kembali bereplikasi.
"Itulah mengapa kalau mengobati pasien HIV tidak bisa obat tunggal, minimal 2-3 obat per hari dan setiap hari tidak boleh putus, dan berlaku seumur hidup," ujarnya.
Sebelumnya 3 kali sehari, yang isinya 3 obat, kalau sekarang sudah ada kemajuan yaitu minum obat sekali sehari dan hanya satu obat. Jika di negara maju, ada juga yang obatnya itu disuntik sebulan sekali. Tapi untuk bisa bilang sembuh itu masih diteliti.
Di kesempatan yang sama Ketua Umum IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan HIV pada anak merupakan masalah yang sudah lama yang terus terjadi kasusnya penularan secara vertikal dari ibu ke anak dan ataupun teman horizontal penularan dari teman atau lingkungannya.
"Satgas dari IDAI juga sudah lama dibentuk pada periode kepengurusan lalu. Masalah yang muncul seringnya adalah deteksi awal," ujar dr Piprim
Karena sering sekali dijumpai anak-anak yang terlambat terdeteksi sehingga mempengaruhi pengobatannya akibatnya anak tidak mendapatkan pengobatan cepat dan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.
"Apalagi HIV pada anak memiliki ciri khas karena jalurnya vertikal. Anak tertular dari ibu, dan ibu tertular dari suaminya yang ada riwayat candu narkoba suntik atau lainnya. Kemudian orang tuanya meninggal dan anak diasuh oleh kakeknya," ungkapnya.
Sehingga anak kurang mendapatkan kepedulian terhadap kondisinya karena kakek neneknya terkadang kurang pengetahuan terkait penyakit ini terlebih jika anak mengalami malnutrisi maka respon terapinya pun tidak optimal. (OL-6)
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Memanjakan diri merupakan kebutuhan psikologis bagi ibu selama melewati masa adaptasi pascapersalinan.
IBU ialah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Generasi yang memiliki daya pikir yang baik lahir dari ibu yang sehat, pintar, dan berdaya.
Faktor rasa malu dan diskriminasi masih menjadi kendala utama. Banyak ODHA memilih memeriksakan diri di tempat jauh agar tidak dikenali lingkungan sekitar.
Skrining sudah dilakukan terhadap 177.984 orang, 83 orang positif,
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved