Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

HIV Anak 90 Persen Tertular dari Ibu

M. Iqbal Al Machmudi
02/9/2022 15:38
HIV Anak 90 Persen Tertular dari Ibu
-(Ilustrasi)

KETUA Satgas HIV IDAI Dr Endah Citraresmi, SpA(K) mengatakan penularan HIV (human immunodeficiency virus) pada anak sering terjadi secara vertikal yakni ibu ke janin. Dan biasanya ibu tertular tertular dari sang suami yang merupakan pecandu narkoba atau melakukan seksberisiko.

"HIV anak terjadi mayoritas 90 persen dari ibu ke janin. HIV orang dewasa akan menularkan HIV ke anak," kata dr Endah dalam konferensi pers secara daring, Jumat (2/9).

Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat untuk UU Sisdiknas yang Jawab Tantangan Zaman

Selain itu, penularan juga terjadi pada remaja atau yang bisa disebut secara horizontal yang disebabkan lingkungan dan remaja tersebut memakai narkoba atau seks bebas. Kasus ini mulai bermunculan di remaja, meski bukan kasus mayoritas.

Virus HIV menyerang berbagai sel salah satunya sel CD 4 yang menyerang sistem imun. Obat yang diberikan untuk menekan replikasi namun, ketika konsumsi obat berhenti maka virus kembali bereplikasi.

"Itulah mengapa kalau mengobati pasien HIV tidak bisa obat tunggal, minimal 2-3 obat per hari dan setiap hari tidak boleh putus, dan berlaku seumur hidup," ujarnya.

Sebelumnya 3 kali sehari, yang isinya 3 obat, kalau sekarang sudah ada kemajuan yaitu minum obat sekali sehari dan hanya satu obat. Jika di negara maju, ada juga yang obatnya itu disuntik sebulan sekali. Tapi untuk bisa bilang sembuh itu masih diteliti.

Di kesempatan yang sama Ketua Umum IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menjelaskan HIV pada anak merupakan masalah yang sudah lama yang terus terjadi kasusnya penularan secara vertikal dari ibu ke anak dan ataupun teman horizontal penularan dari teman atau lingkungannya.

"Satgas dari IDAI juga sudah lama dibentuk pada periode kepengurusan lalu. Masalah yang muncul seringnya adalah deteksi awal," ujar dr Piprim

Karena sering sekali dijumpai anak-anak yang terlambat terdeteksi sehingga mempengaruhi pengobatannya akibatnya anak tidak mendapatkan pengobatan cepat dan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.

"Apalagi HIV pada anak memiliki ciri khas karena jalurnya vertikal. Anak tertular dari ibu, dan ibu tertular dari suaminya yang ada riwayat candu narkoba suntik atau lainnya. Kemudian orang tuanya meninggal dan anak diasuh oleh kakeknya," ungkapnya.

Sehingga anak kurang mendapatkan kepedulian terhadap kondisinya karena kakek neneknya terkadang kurang pengetahuan terkait penyakit ini terlebih jika anak mengalami malnutrisi maka respon terapinya pun tidak optimal. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya