Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Mencari Solusi Konkret Lingkungan dan Iklim

Atalya Puspa
31/8/2022 22:55
Mencari Solusi Konkret Lingkungan dan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (paling kanan).(Antara)

AGENDA puncak pertemuan menteri lingkungan hidup dan iklim G20 yang bertajuk Joint Environment and Climate Ministers Meeting (JECMM) di Bali, diharap dapat menghasilkan solusi konkret untuk pengendalian lingkungan dan iklim di dunia.

"Hasil dari diskusi G20 harus relevan untuk dunia, bukan hanya untuk anggotanya saja. Saya harap itu bisa terwujud," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Rabu (31/8).

Dunia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan seperti pertumbuhan populasi manusia, krisis air, kelangkaan sumber daya, dan adanya perubahan iklim yang dapat semakin memperburuk keadaan.

Ia mengajak semua negara, tidak hanya negara G20, untuk sama-sama memberikan kontribusi pada pengelolaan lingkungan dan perubahan iklim sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Upaya menyatukan spirit semua negara di bidang lingkungan dan iklim sangat penting, sebagai pemacu untuk maju menuju level yang lebih tinggi dalam hal pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian iklim. Sebab, krisis iklim yang terjadi saat ini merupakan masalah lingkungan global sehingga membutuhkan solusi global.

Forum-forum multilateral seperti G7, G20, dan UNFCCC, menjadi satu-satunya mekanisme di mana semua negara, terlepas dari ukuran dan kekayaannya, berdiri di atas pijakan yang sama dan perlakuan yang sama.

"Tak ada satupun negara yang tidak terdampak. Dan kita tidak bisa mengatasi masalah lingkungan global ini sendiri. Kita punya tanggung jawab bersaama untuk menyelamatkan bumi," imbuh Siti.

Siti menegaskan, bahwa kepemimpinan Indonesia di Presidensi G20 adalah untuk membangun jembatan di antara negara-negara dunia menuju solusi penyelamatan bumi secara berkelanjutan.  

"Kami membangun jembatan, bukan tembok, dan kami mempromosikan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi," imbuhnya.

Sebagai informasi, pertemuan JECMM dihadiri oleh 362 delegasi yang telah terdaftar. Sebanyak 330 delegasi hadir secara luring dan 32 delegasi daring. Pertemuan ini dihadiri oleh pejabat setingkat menteri sebanyak 17 orang, wakil menteri 11 orang, dan ketua organisasi internasional 1 orang. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya