Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Budi Luhur (UBL) mengadakan acara Program Beasiswa Kuliah S1 di Program Studi Manajemen Bencana Universitas Budi Luhur.
Universitas Budi Luhur sebagai penyelenggara program studi bidang kebencanaan jenjang S1 pertama dan satu-satunya di Indonesia, telah mendapatkan SK Izin Penyelenggaraan dari Kemendikbudristek tanggal 15 Juni 2022.
Pendirian Progam Studi Manajemen Bencana S1 mendapat rekomendasi serta didukung Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Magister Manajemen Bencana UGM.
Program Studi ini berada di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Budi Luhur, Bersemboyan Daksa Estungkara Jagratara (cakap, sanggup menghadapi masalah, selalu waspada).
Acara hari Rabu (31/8) merupakan tidak lanjut dari penandatanganan kerja sama UBL dengan Basarnas, berupa Program Beasiswa Nusantara UBL bagi putra putri terbaik dari wilayah yang pernah terjadi bencana besar dan/atau merupakan wilayah potensi bencana besar di Indonesia.
Baca juga: Ribuan Siswa SMA Sederajat Dapat Beasiswa Perguruan Tinggi QSA
Proses sosialisasi dan seleksi, dilakukan oleh Basarnas, dan diberi penetapan oleh Universitas Budi Luhur. Beasiswa Kuliah diberikan pada jenjang S1 hingga lulus, tanpa biaya dan tanpa ikatan dinas, diperkenankan kembali ke daerah masing- masing untuk menjadi ahli kebencanaan di pelosok nusantara.
Rektor Universitas Budi Luhur Dr. Wendi Usino menjelaskan bahwa Beasiswa Nusantara telah ada sejak tahun 2004 yaitu bermula dari beasiswa bagi putra putri Aceh sebanyak 18 orang (S1 dan S2) yang diberikan bulan September 2004 atau tiga bulan sebelum terjadi Tsunami besar di Aceh.
Sejak saat itu, UBL konsisten memberikan beasiswa nusantara bagi putra putri se-Indonesia, seperti Aceh, Nusa Tenggara, Papua, Kalimantan, Sumbar, Jawa Tengah, Banten dll.
Menurut Ketua Yayasan Budi Luhur Çakti, Kasih Hanggoro, MBA. Beasiswa Nusantara tidak sekedar pemberian beasiswa namun sebagai wujud nilai-nilai kebudiluhuran yang menjadi semangat Universitas Budi Luhur, yang dirintis sejak tahun 1979.
Sestama Basarnas Dr. Abdul Haris Achadi DESS yang menghadiri acara ini menyatakan bahwa Program Beasiswa Kuliah Manajemen Bencana ini akan dikelola dengan baik oleh Basarnas.
Sebagai wujud dari kesiapan UBL menjadi bagian dari sinergi pentahelix, maka UBL layak diberikan apresiasi sebagai Potensi SAR dari Basarnas pada hari ini.
Mahasiswa Program Beasiswa Nusantara ini akan mulai kuliah pada tanggal 3 Oktober 2022, dan para penerima beasiswa akan ditempatkan di asrama, diberi uang saku dan berkuliah secara offline di Universitas Budi Luhur selama empat tahun, menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ir. Arief Wibowo.
Arief menambahkan bahwa pemberian beasiswa Nusantara kuliah di program studi manajemen bencana UBL, akan menjadi momen bersejarah karena para penerimanya akan menjadi Sarjana Manajemen Bencana pertama di Indonesia. (RO/OL-09)
Pemilihan Puteri Indonesia bukan hanya melihat dari sisi atau aspek beauty dan behaviour, tetapi juga aspek brain.
Tingginya angka pengangguran bisa berkurang dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia
Mereka memberikan wawasan mendalam soal peluang karier di PT Pos Indonesia bagi mahasiswa ULBI,
Program ini menjadi momentum penting dalam menawarkan kesempatan kepada calon mahasiswa baru untuk bergabung dengan program beasiswa dan ikatan dinas Pos indonesia.
Puluhan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Jawa Barat, tak bisa mengisi KRS sebagai syarat mengikuti bangku perkuliahan karena biaya semester menunggak selama satu tahun.
Kami bersyukur, calon mahasiswa yang diterima pada gelombang pertama telah memenuhi ekspektasi Pos Indonesia
Kegiatan ini diadakan dalam rangka meningkatkan pengamanan dan kesiapsiagaan pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 di kawasan objek wisata.
Posisi pesawat SJ182 setelah hilang kontak berada di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, dengan maksimal kedalaman sekitar 20 meter-23 meter.
"CVR belum kita temukan. Yang beredar baru casing, bungkusnya."
Ia mengaku masih ada beberapa faktor untuk melanjutkan pencarian. Pertama, hingga Minggu (17/1) pagi, instrumen pesawat seperti Cokcpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan
Tim DVI Polri masih terus mengidentifikasi sebagian kantong jenazah yang telah diterima sejak Rabu (20/1). Pemeriksaan DNA juga terus berjalan.
Hari ini (21/1) merupakan operasi terakhir tim SAR gabungan dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pencarian pesawat dan korban kecelakaan tersebut telah dimulai sejak (9/1) lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved