Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

11 Orang Hilang Saat Kapal Pembawa Anggota DPRD dan OPD Mentawai Terbalik

Yose Hendra
15/7/2025 09:04
11 Orang Hilang Saat Kapal Pembawa Anggota DPRD dan OPD Mentawai Terbalik
Pencarian korban hilang akibat kapal terbalik di Kepulauan Mentawai.(Metrotvnews)

SEBUAH boat panjang (long boat) penyeberangan terbalik di perairan pantai Mapinang Utara, Pulau Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai,  Senin (14/7), sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga kapal terbalik akibat gelombang tinggi.

Kapal itu membawa rombongan anggota DPRD Mentawai dan sejumlah orang dari OPD Kabupaten Mentawai, melakukan perjalanan dari Sikakap menuju Tuapejat.

Informasi awal diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai pada pukul 17.40 WIB dari Kepala Dusun Mapinang Utara, yang kemudian memicu operasi tanggap darurat. Tim SAR dikerahkan sekitar pukul 17.56 WIB dengan menggunakan RIB 02 Mentawai, menyusuri titik koordinat 2°27'20.26"S 99°56'23.32"E — diperkirakan sekitar 32,7 mil laut dari Dermaga Tuapejat.

Kapal sepanjang 12 meter dengan tiga mesin berkekuatan 40 PK tersebut membawa 18 penumpang. Hingga Selasa (15/7) pagi, 11 orang masih dinyatakan hilang, sementara 7 lainnya berhasil diselamatkan.

Korban Hilang

Berdasarkan data yang dibeberkan SAR Mentawai, korban hilang dalam pencarian:

  1. Simbeksin (BKPSDM)
  2. Kevin (keponakan Simbeksin)
  3. Viktor (DPKP)
  4. Wike (DPKP)
  5. Sudarmono (PUPR)
  6. Adolf Sakerebau
  7. Isar (Anggota DPRD Mentawai)
  8. Tesa (anak Isar)
  9. Roroi
  10. Seorang anak perempuan (identitas belum diketahui)
  11. Guntur Saleleubaja (DPKP)

Korban selamat:

  1. Peter Son (operator boat)
  2. Marlon Saragi (DPKP)
  3. Nensyah Niningtias (DPKP)
  4. Emilia Contesa (DPKP)
  5. Marhan Saleleubaja (DPKP)
  6. Gunawan Toroi (kontraktor)
  7. Satu operator boat (nama belum diketahui)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi menegaskan operasi pencarian dilakukan secara intensif. Pencarian ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Polri, TNI AL, dan masyarakat lokal.

“Kami langsung bergerak setelah informasi masuk. Fokus kami adalah menyisir area sekitar perairan antara Katiet dan Mapinang, di wilayah Sawang, Pagi Utara, tempat sejumlah korban dilaporkan terlempar ke laut," ujar Rudi.

Gelombang Tinggi

Gelombang setinggi 1 hingga 2,5 meter menjadi tantangan utama bagi 28 personel yang terlibat dalam operasi pencarian. Pihak SAR belum memiliki drone pemantau, sehingga pencarian dilakukan secara manual dari dua sisi  timur dan barat, antara Sawang Toengkoe dan Katiet, dengan dua kapal, satu besar dan satu kecil.

Menurut penuturan para korban selamat, saat kejadian, kapal sempat dihantam gelombang besar sebelum akhirnya terbalik. Beberapa penumpang langsung terlempar ke laut, sebagian lainnya berpegangan pada bagian kapal yang mengapung sebelum diselamatkan.

Pihak SAR berharap cuaca membaik agar pencarian dapat diperluas dan korban dapat ditemukan secepatnya. “Operasi ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Kami berharap seluruh korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” tutur Rudi.

Pencarian masih terus berlangsung. Masyarakat dan keluarga korban terus memantau perkembangan dari posko SAR terdekat. Pemerintah daerah juga diharapkan segera memberikan dukungan logistik dan psikososial bagi keluarga korban yang menunggu kepastian nasib orang-orang tercinta mereka. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya