Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BERDASARKAN data Kementerian Kesehatan, hingga 26 Agustus 2022, baru sekitar 60 juta masyarakat yang mendapat vaksinasi covid-19 dosis booster. Capaian itu baru 25% dari total sasaran vaksinasi.
Menanggapi hal itu, Ketua Satgas Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengingatkan pemerintah agar mengejar target vaksinasi booster. Meskipun saat ini kasus covid-19 cenderung melandai, ancaman kenaikan kasus masih terus mengintai.
"Kami merekomendasikan agar mengoptimalkan segala kebijakan yang terbukti efektif utuk menanggulangi covid-19. Seperti, konsolidasi vaksinasi covid-19 yang melibatkan banyak pihak, utuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/8).
Baca juga: Badan POM akan Dorong Izin Vaksin Cacar Monyet
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa cakupan vaksinasi covid-19 dosis pertama yang telah mencapai 86% dan dosis kedua 72% dari target, sudah dalam kategori baik. Namun, masih perlu peningkatan vaksinasi pada kelompok lansia dan anak-anak.
Dalam beberapa tahun ke depan, covid-19 masih akan terus hidup berdampingan dengan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pengendalian masih harus terus berjalan, agar tidak terjadi lonjakan kasus covid-19.
Saat ini, positivity rate Indonesia pada minggu ketiga Agustus 2022 berada di angka 11,7%. Angka itu lebih tinggi dibandingkan rekomendasi WHO, yakni 5%. Selain itu, dalam satu pekan terakhir, terapat kenaikan BOR nasional sebesar 0,14% menjadi 30%.
Baca juga: Ini 3 Provinsi dengan Laju Vaksinasi Booster Rendah
Melihat kondisi tersebut, Erlina mengimbau semua pihak untuk melakukan langkah antisipasi, agar penularan covid-19 dapat terkendali. "Kalau masih ada penularan, berarti potensi mutasi tinggi, sehingga ada ancaman varian baru. Tugas kita adalah mencegah adanya varian baru," pungkasnya.
Kepada masyarakat, dirinya meminta agar tidak mengabaikan protokol kesehatan dan tetap melakukan pola hidup sehat. "Sudah terbukti di berbagai negara, dengan adanya penularan variant of concern yang luas, PHBS itu mampu menekan laju penyebaran virus," tutup Erlina.(OL-11)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved