Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PSIKOLOG anak dari Universitas Indonesia Anastasia Satriyo mengatakan alergi yang dialami anak bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga mempengaruhi kondisi psikologis anak dan orangtua.
"Dari penelitian yang ada, anak yang alergi ini lebih rentan mengalami kecemasan. Merasa badannya merasa ringkih, karena makan ini teman-teman lain enggak apa-apa, kok aku apa-apa. Dia cemas. Aku boleh enggak ya makan ini. Isunya akan lebih banyak ketika dia keluar rumah," kata Anastasia dalam sebuah webinar, Selasa (23/8).
Meski demikian, Anastasia menegaskan kecemasan pada anak juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan pengaruh dari lingkungan sosialnya.
Baca juga: Dokter: Kenali Faktor Pemicu Asma Cegah Radang saat Kambuh
"Anak yang lahir dengan isu alergi, pasti orangtuanya lebih cemas dan itu menjadi aksi-reaksi pada anak," ujar Anastasia.
Dalam aspek perkembangan anak, Anastasia mengatakan, menurut penelitian, gangguan alergi dapat membawa dampak pada fisik, sosial, dan kognitif.
Adapun kondisi psikologis yang mungkin terjadi pada anak-anak dengan alergi mulai dari gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif, dan lemas.
Kemudian, saat memasuki usia sekolah, anak yang menderita alergi, dikatakan Anastasia, rentan mengalami pengucilan atau isolasi sosial karena tidak bisa beraktivitas seperti teman-teman sebayanya.
"Ini terkait juga dengan isu bullying, misalnya enggak asik ah kamu enggak bisa makan ini, enggak bisa main kayak gini," imbuh Anastasia.
Sementara dari sisi orangtua, ketika memiliki anak yang menderita alergi, mereka juga sering kali mengalami kecemasan. Bahkan, kondisi kecemasannya justru lebih serius daripada alergi itu sendiri.
"Hal ini tergambar dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41% orangtua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka," tutur Anastasia.
Untuk mengatasinya, Anastasia mengatakan penting bagi orangtua agar tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Orangtua juga perlu menciptakan suasana hangat yang mampu memberikan rasa aman secara emosi pada anak.
"Ini dapat membantu pemulihan anak dengan alergi karena alergi rentan terpicu oleh stres emosi-psikologis," imbuhnya.
Anastasia juga mengingatkan pentingnya untuk berkonsultasi pada dokter ahli guna mengetahui penyebab alergi pada si kecil dan mengupayakan agar tidak terjadi dampak yang buruk.
"Orangtua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Orangtua perlu membangun komunikasi dalam diskusi yang terbuka, tidak menghakimi, dan tidak langsung marah saat mengetahui anak mencoba merokok.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved