Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peristiwa Duren Tiga Kandaskan Impian Brigadir Yosua

Syarief Oebaidillah
23/8/2022 23:08
Peristiwa Duren Tiga Kandaskan Impian Brigadir Yosua
Ayah Brigadir Nofriyansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat (tengah) menahan tangis usai menerima ijazah kelulusan anaknya.(ANTARA/Muhammad Iqbal)

ACARA wisuda Universitas Terbuka (UT) di Gedung Universitas Terbuka Convention Center (UTCCl) Pondok Cabe Tangerang Selatan, Banten, Selasa (23/8) diselimuti suasana haru. Mereka yang hadir langsung di acara tersebut seperti larut dalam keheningan manakala ayahanda almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat didampingi Irma Hutabarat menerima ijazah kelulusan putra kesayangannya dari Rektor UT Ojat Darojat.

Tak sanggup menahan bahagia namun penuh keharuan itu, Samuel yang mengenakan jas hitam terlihat menahan tangis sembari menyeka air mata yang tumpah. Suasana hening yang menyergap sontak semakin mengharu biru manakala Guru Besar UT Gorki Sembiring yang juga sepanggung bersama Samuel dan Rektor UT, menyanyikan lagu Batak 'Anakku Naburju' yang berarti anakku yang baik.

"Terima kasih kepada Rektor UT, Warek UT, ketua dan seluruh anggota Senat UT dan pimpinan UT Jambi. Kami sangat mengapresiasi atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada keluarga, yang telah memfasilitasi kami khususnya anak kami, Yosua yang telah menyelesaikan studinya sebelum dia meninggal dunia. Kiranya Tuhan memberkati UT yang begitu terbuka untuk kami dan untuk kita semua rakyat Indonesia," papar Samuel usai menerima ijazah kelulusan Yosua.

Menurut Samuel, Yosua mulai menjadi mahasiswa UT pada 2015. Namun, sebagai anggota Brimob, Yosua beberapa kali harus melaksanakan tugas BKO ke berbagai daerah, sehingga baru bisa menyelesaikan studinya selama tujuh tahun.

Samuel mengutarakan, Yosua memang memiliki keinginan untuk bisa meraih sukses pendidikan dan di kepolisian. Bahkan, Yosua memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. "Mau lanjut S2. Itulah cita-cita dia," ungkap Samuel.

Selain itu, Yosua juga memiliki cita-cita menjadi perwira di kepolisian. Menurut Samuel, semasa bertugas pada 2020, Yosua mendapatkan penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Idham Aziz, berupa surat penghargaan serta pin emas yang membuatnya berpeluang melamar menjadi perwira

"'Bersabarlah Pak. Tunggu saya dapat ijazah S1'. Itulah yang dia katakan dahulu. Namun sebelum masuk perwira, ajal sudah menjemputnya," ujar Samuel mengungkapkan keinginan almarhum.

Dikatakan Samuel, dirinya sangat terharu harus menerima ijazah S1 yang seharusnya diterima Yosua. "Setelah dia mendapatkan gelar sarjana, sayalah menggantikan almarhum. Sangat sedih. Sangat sedih," ujarnya lirih.

Sementara itu, Rektor UT Ojat Darojat mengapresiasi sosok almarhum yang di tengah kesibukannya bertugas sebagai abdi negara, tetap mampu menyelesaikan kuliah dengan baik dengan meraih IPK 3,28. "Dia mampu mengatur waktu, kapan waktu untuk belajar, kapan waktu untuk bekerja. Itu luar biasa dan tidak bisa dilakukan semua orang. Mencapai IPK 3,28 itu sangat baik," kata Ojat.

Yosua menjadi korban pembunuhan pada 8 Juli 2022 di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jakarta. Dalam kasus ini, kepolisian telah menetapkan beberapa tersangka, termasuk Ferdy Sambo. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya