Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Satgas Sesalkan Prokes Individu yang tidak Didukung Prokes Institusi

M Iqbal Al Machmudi
15/8/2022 21:30
Satgas Sesalkan Prokes Individu yang tidak Didukung Prokes Institusi
Ilustrasi(Antara)

KETUA Bidang Perubahan Perliaku Satgas Penanganan Covid-19 Dr Sonny Harry B Harmadi menilai penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara individu sudah baik namun sayangnya kesadaran prokes tersebut tidak diikuti oleh penerapan prokes dari institusi.

Sonny melihat kepatuhan protokol kesehatan secara individu tidak diikuti oleh kepatuhan protokol kesehatan secara institusi. Saat ini menurutnya mulai banyak institusi yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan seperti di tempat-tempat wisata atau publik.

"Itu tadinya ada tempat cuci tangan sekarang tempat cuci tangannya tidak berfungsi, tadinya ada pemeriksaan suhu sekarang tidak dilakukan lagi," kata Sonny dalam Talkshow: Sambut Kemerdekaan, Prokes Jangan Kendor, Senin (15/8).

Kemudian sebelumnya check in menggunakan PeduliLindungi, sekarang tidak dilakukan lagi jadi, sehingga orang akan menaati protokol kesehatan tetapi harus didukung oleh lingkungan yang juga mendorong penerapan protokol kesehatan. Sehingga kepatuhan secara individu dan kekuatan secara institusi itu harus dilakukan secara bersama-sama.

Salah satu yang penting di dalam memutus mata rantai penularan adalah pelaksanaan protokol kesehatan. Berdasakran data dashboard monitoring perubahan perilaku masyarakat pada bulan Juni dan Juli 2022 sempat turun.

Kemudian pada libur lebaran ada mudik itu kekuatan protokol kesehatannya bagus ya Tapi kemudian perlahan mulai turun sampai di Juli juga turun. Tapi di Agustus ini naik lagi.

"Jadi kita bersyukur artinya masyarakat itu sudah memahami risiko. Pada saat mereka melihat ada risiko penularan yang lebih tinggi biasanya tercermin dari positif yang naik," ujar Sonny.

Per 14 Agustus 2022 angka positif di angka 11,4% selama 7 hari. Angka yang cukup tinggi karena di luar batas aman yang ditetapkan WHO yakni di atas 5%.

Jadi begitu masyarakat melihat ada kenaikan positif, masyarakat cenderung meningkatkan lagi protokol kesehatan.

Ia menjelaskan dalam tahap transisi dari pandemi menuju endemi maka dilakukan secara bertahap dan penuh kehati-hati. Oleh karenanya tidak memakai masker di luar ruangan diperbolehkan tetapi dengan syarat menjaga jarak kalau tidak bisa menjaga jarak maka harus pakai masker.

"Ini merupakan pengetahuan dan kebiasaan yang mulai kita transfer ke masyarakat dan dua setengah tahun ini masyarakat bisa sangat belajar kapan harus pakai masker dan kapan bisa melepas masker dan seterusnya," tuturnya.

Berdasarkan data BPS 91,2% masyarakat Indonesia itu sudah punya kesadaran pribadi tentang pentingnya pakai masker.

"Jadi mereka pakai masker atau tidak tergantung dari kondisi yang ada, jadi masyarakat kita dorong edukasi tentang memahami besarnya risiko penularan," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya