Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kesadaran Prokes Pengelola Ruang Publik Melempem

Mediaindonesia
15/8/2022 19:35
Kesadaran Prokes Pengelola Ruang Publik Melempem
Seorang pengunjung memindai kode batang melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki kawasan Monas di Jakarta.(ANTARA FOTO/Agha Yuninda)

SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 membeberkan bahwa kesadaran protokol kesehatan (prokes) yang dijalankan oleh pengelola ruang publik mengalami penurunan di saat laju kasus COVID-19 kembali menunjukkan peningkatan.

“Kalau kita perhatikan dari data sekarang, mulai banyak institusi yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan. Misalkan, di tempat-tempat wisata atau di tempat publik,” kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Sonny Harry B. Harmadi dalam Talkshow "Sambut Kemerdekaan, Prokes Jangan Kendor" yang diikuti secara daring di Jakarta, hari ini.

Berdasarkan data Satgas COVID-19, penurunan kepatuhan protokol kesehatan nampak dari banyak tempat wisata yang tidak lagi secara cermat memeriksa hasil check in melalui Aplikasi PeduliLindungi saat mau masuk ke tempat tersebut, ditemukannya deteksi atau pemeriksaan suhu yang tidak berfungsi, termasuk tempat cuci tangan yang tidak dapat digunakan.

Hal tersebut terjadi di saat pandemi COVID-19 menunjukkan tren oisitivity rate menyentuh angka 11,4 persen dengan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit enam persen. Kasus aktif yang ditemukan di Indonesia kini sudah lebih dari 53.000.

Padahal, berdasarkan data BPS yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2022, kesadaran masyarakat sudah menyentuh 91,6 persen. Artinya, masyarakat sudah memahami risiko bahaya yang terjadi akibat penularan yang luas.

Baca juga: Update 15 Agustus: 3.588 Kasus Covid-19 Terdeteksi Hari Ini

Oleh karenanya, Sonny meminta agar kepatuhan protokol kesehatan yang dijalankan oleh masyarakat harus dibarengi oleh ketaatan institusi atau pengelola ruang publik. Apalagi, kini pemakaian masker menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.

Sehingga, menurutnya, masyarakat justru akan merasa aneh apabila tidak menggunakan masker saat beraktivitas. Pengetahuan masyarakat untuk menggunakan masker ataupun menjaga jarak sudah cukup didapatkan dari pengalaman pandemi di tahun-tahun sebelumnya.

Ia berharap pada tahun ini Indonesia bisa menuju endemi secara perlahan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Kalau kita lihat sebetulnya 91,6 persen masyarakat Indonesia itu sudah punya kesadaran pribadi tentang pakai masker. Jadi, kapan mereka memakai masker atau tidak tergantung dari kondisi yang ada, jadi masyarakat kita dorong, kita edukasi tentang memahami besarnya risiko COVID-19,” ujar dia.(Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya