Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEPUTI Koordinator Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto, mengajak semua pihak untuk bergerak bersama melindungi anak dari pengaruh buruk digital.
Mulai dari pemerintah, masyarakat, pegiat media sosial, hingga keluarga, kata dia, memiliki peranan penting untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat bagi anak.
"Harusnya ini kita bergerak bersama. Kita harus melindungi anak-anak kita dari informasi-informasi, dari hal-hal yang merusak alam bawa sadar mereka," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (23/7).
Menurut Agus, pemerintah terus berkoordinasi untuk memerangi konten digital yang memengaruhi perilaku buruk pada anak. Sebab, hal itu berdampak nyata dengan banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan anak-anak.
Kemenko PMK bersama kementerian teknis lainnya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika serta dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga terus berinisiatif menangani masalah ini.
Literasi digital terus diperkuat. Selain itu, forum-forum atau agen-agen anak menjadi garda depan untuk menebarkan nilai-nilai positif.
"Membangun forum-forum atau agen-agen anak yang memberi nilai-nilai positif. Anak itu kan harus bentuk nyata, tidak perlu peraturan. Rasa, norma, agama itu yang mendukung anak-anak kita," tuturnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Anak-Anak Bermain Sulap
Meski demikian, dia mengakui bahwa upaya tersebut memang tidak mudah. Perkembangan yang terjadi begitu cepat dan butuh gerakan bersama semua elemen masyarakat.
Agus mengungkapkan bahwa pengaruh media digital memang luar biasa bagi kehidupan anak. Apalagi selama pandemi covid-19, media digital menjadi sarana belajar dan komunikasi yang masif digunakan anak-anak.
Media digital tidak sekadar digunakan untuk belajar dan komunikasi, tetapi kemudian digunakan secara luas. Semuanya bisa diakses termasuk konten-konten atau permainan (game) yang tidak ramah anak.
"Konsepnya kayak gelas kosong, anak-anak kalau dimasukkan waktu lebih banyak untuk melakukan kegiatan ke arah situ akan memengaruhi alam bawah sadarnya. Sehingga dia dengan mudah akan melakukan itu pada siapa pun, yang paling dekat ya teman sebayanya," kata Agus.
Semua elemen masyarakat, lanjut Agus, harusnya mulai waspada. Kalau bisa dibentuk tim seperti komisi pengawasan yang beranggota masyarakat untuk bisa berkomunikasi dengan Kominfo. Dukungan masyarakat sangat penting bagi pemerintah.
"Apa pun jenisnya itu, game atau informasi yang sifatnya tidak layak untuk anak itu dibatasi. Jadi kita harus agak selektif mengikuti perkembangan itu," imbuhnya.
Dia juga berharap agar para konten kreator mendukung upaya-upaya pemerintah. Konten yang dihasilkan tidak sekadar untuk viral tetapi harus lebih mendidik dan berkontribusi pada pembangunan manusia.
"Diharapkan tidak begitulah. (Konten) harus susuatu yang membutuhkan talenta, ketekunan, rasa tanggung jawab. Bentuk-bentuk keberhasilan yang membangun harusnya itu yang dimunculkan, bukan yang pragmatis," tandasnya. (OL-16)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk keras orangtua atau pelaku yang telah melakukan kekerasan dan menelantarkan anak di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
BAGAIMANA memastikan perlindungan warganet, terutama anak-anak, di ruang digital hingga kini masih menjadi persoalan krusial.
Ini adalah pertama kalinya di SCB ada produk dengan fitur Guaranteed Issuance Offering (GIO).
Manfaat unggulannya adalah proteksi perlindungan jiwa untuk risiko meninggal dunia, perlindungan terhadap 10 penyakit kritis mayor.
Salah satu indikator tingkat kemajuan negara juga dinilai berdasarkan bagaimana negara tersebut efektif melindungi kekayaan intelektual.
Dipaparkan bahwa kerentanan anak laki-laki yang mengalami kekerasan seksual sebesar 32% sedangkan kerentanan anak perempuan 51%.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved