Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia menilai produsen fast moving consumer goods (FMCG) belum menunjukkan komitmennya untuk mengatasi krisis sampah plastik di Indonesia. Hal itu tercermin dari masih banyaknya kemasan plastik yang berceceran di lingkungan.
"Produsen harus mempunyai peta jalan yang disetorkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan harus diinformasikan ke publik. Harus ada kewajiban dari perusahaan ritel, manufaktur, atau jasa makanan dan minuman," kata Juru Kampanye Urban WALHI Abdul Gofar dalam Konferensi Pers Road to Pawai Bebas Plastik 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (22/7).
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia yang Sakit dan Wafat Bertambah
Kewajiban produsen untuk memiliki peta jalan pengurangan plastik sekali pakai dan membukanya ke publik, kata Gofar, sebenarnya telah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Namun, berdasarkan pemantauan WALHI, masih kurang dari 40 perusahaan yang telah mengunggah dokumen peta jalan itu.
"Padahal melalui peraturan menteri itu, peta jalan sifatnya mandatoru, tidak lagi voluntary. Permen ini kan diharapkan agar prodsen terbuka dan transparan dengan apa yang akan dilaksanakannya. Setidaknya publik jadi tahu, kira-kira mungkin 8 tahun mendatang apa yang akan dilakukan produsen itu. Jadi publik bisa mengontrol bersama," beber dia.
Untuk itu, Gofar mendesak agar produsen FMCG dan pemerintah untuk membuka dokumen peta jalan pengurangan sampah plastik yang dilakukan oleh produsen, agar publik dapat mengakses dan menilai, apakah langkah yang dilakukan sejalan dengan rencana yang telah dibuat.
"Produsen FMCG harus bertanggung jawab harus bertanggung jawab atas kemasan plastik sekali pakai yang mencemari lingkungan. Selain itu publik perlu tahu rencana peta jalan yang dilakukan produsen. Jangan sampai ada greenwashing," pungkas dia. (OL-6)
UPAYA membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan kian mendesak di tengah meningkatnya tekanan terhadap industri pengguna plastik.
Pelibatan anak-anak dalam berbagai upaya mengurangi sampah plastik disebuat bisa membuat kesuksesannya lebih maksimal.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Kegiatan industri ekstraktif seperti pertambangan dapat menimbulkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan apalagi jika dibarengi dengan hilangnya kekayaan biodiversitas.
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
Walhi sebut pertambangan, baik yang berizin maupun tidak akan berdampak pada manusia dan lingkungan. Hal itu disampaikan merespons tambang nikel di Raja Ampat
MANAJER Kampanye Pelaksana Hutan dan Pertanian Walhi, Uli Artha Siagian, mengatakan bahwa tambang di Raja Ampat merupakan gambaran dari sebagian besar pulau-pulau kecil dan pesisir.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melaporkan 47 korporasi perusak lingkungan dan juga terindikasi melakukan korupsi sumber daya alam (SDA) ke Kejaksaan Agung.
WALHI dan Harli melakukan audiensi selama lebih kurang 1 jam. Masing-masing WALHI perwakilan daerah menyampaikan temuan kasus i forum tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved