SETELAH pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung selama beberapa waktu, mulai bermunculan klaster covid-19 di lingkungan pendidikan. Menanggapi hal itu, Epiemiolog Dicky Budiman mengatakan klaster sekolah memang tidak dapat dihindari. Namun, menunda PTM dan membiarkan anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh memang bukan sebuah solusi.
"Bagi sekolah yang murid, guru atau pegawai ada yang terpapar, sekolah mungkin bisa dihentikan selama tiga hari untuk memastikan orang yang terpapar sudah ditangani dan tracing sudah dilakukan," kata Dicky saat dihubungi, Jumat (22/7).
Selain melakukan pelacakan kasus secara intensif, ia mengimbau agar sekolah memastikan siswa, guru dan pegawai telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Gelar Swab di Sekolah PTM 100%
Harapannya, apabila muncul kluster di sekolah, maka virus itu tidak menyebabkan keparahan pada orang yang terinfeksi dan tidak berpotensi menularkan ke kelompok rentan, seperti orangtua murid yang mungkin memiliki penyakit bawaan atau sudah berusia lanjut.
"Waspadai daerah yang cakupan vaksinasinya masih buruk yang mungkin di bawah 20%. Di daerah tersebut bisa dilakulan pembatasan kapasitas," lanjut dia.
Hal penting lainnya ialah jangan abaikan protokol kesehatan dan pastikan ruangan, ventilasi sekolah itu dapat meminimalisir penularan virus.
"Jangan abai. Terus lakukan terapkan karena itu yang menjaga dan tidak memperburuk situasi pandemi," pungkas dia.(OL-5)