Kamis 21 Juli 2022, 17:39 WIB

10 Dosa Besar yang Pelakunya Dianggap Berbuat Kufur

Wisnu Arto Subari | Humaniora
10 Dosa Besar yang Pelakunya Dianggap Berbuat Kufur

DOK MI.
Ilustrasi.

 

DALAM kehidupan di dunia, kita mengenal perbuatan baik dan jahat. Perbuatan baik diyakini memperoleh pahala. Perbuatan jahat diimani akan mendapat dosa. Kali ini kita akan membahas tentang 10 dosa besar dalam agama Islam. 

Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad saw yang menerangkan tentang dosa-dosa besar. Salah satu hadis nabi tentang 10 pelaku dosa besar yang dinilai berbuat kufur kepada Allah SWT diterangkan dalam Kitab Nashaihul Ibad halaman 61-62 karya Syekh Muhammad Nawawi Banten. Mereka berbuat kufur dengan dosa besar itu dan merasa diri beriman.

Rasulullah SAW bersabda, "Sebanyak 10 jenis orang di tengah umat ini yang berbuat kekufuran kepada Allah yang Mahaagung. Namun mereka mengira bahwa mereka beriman." Demikian arti hadis Nabi tersebut dalam Nashiuhul Ibad sebagaimana dilansir NU Online.

Rasulullah kemudian menyebutkan satu per satu dari 10 jenis pelaku dosa besar itu. Mereka ialah:

1. Pembunuh.

Dosa besar tingkat paling atas atau pertama yaitu membunuh seseorang, baik seorang muslim atau dzimmi/nonmuslim yang cinta damai tanpa alasan yang hak. Ini sejalan dengan ayat Al-Qur'an yang berarti, "Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, balasannya ialah neraka Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS An-Nisa': 93) 

2. Penyihir. 

Melakukan sihir seperti santet dan lainnya termasuk dosa besar nomor dua. Ini sejalan dengan ayat Al-Qur'an yang berarti, "Dan mereka mengikuti yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan kepada dua malaikat di Negeri Babil, yaiu Harut dan Marut. Sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan. 'Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." (QS Al-Baqarah: 102).

3. Dayyuts.

Dayyuts ialah orang yang tidak punya cemburu atau tersinggung jika kehormatan anggota keluarganya seperti istri, anak perempuan, dan saudara perempuannya diganggu. Dayyuts dapat dikatakan orang yang bersikap permisif atas pergaulan bebas bukan mahram laki-laki dan perempuan lain seperti istri, anak perempuan, atau saudara perempuannya. 

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, Allah tidak menerima pada hari kiamat ibadah wajib dan sunnah dari As-Shaqqur. Sahabat bertanya, "Siapakah As-Shaqqur itu wahai Rasulullah?" 

"Seseorang yang memasukkan laki-laki ke rumahnya." (HR Bukhari dalam Tarikh) 

4. Orang yang menahan hartanya untuk melaksanakan kewajiban zakat. 

Orang itu berarti tidak mau mengeluarkan zakat. Padahal mengeluarkan zakat merupakan rukun Islam keempat. Hal tersebut terjadi karena rasa kikir dan cinta dunia yang membelit dirinya.

5. Orang yang minum khamar. 

Syekh M Nawawi Banten mengutip hadits yang berartinya, "Peminum khamar pada hari kiamat kelak dikumpulkan sementara kendi tergantung pada lehernya dan cangkir pada tangannya. Ia lebih busuk daripada bangkai di muka bumi. Ia dilaknat oleh setiap orang yang melewatinya." Khamr di sini termasuk minuman keras (miras) dan narkoba. 

6. Orang yang mampu menunaikan ibadah haji tetapi enggan menjalankannya. 

Menjelaskan ini, Syekh M Nawawi Banten mengutip Surat Ali Imran ayat 97 yang berarti, "Siapa saja yang mengingkari, sungguh Allah Mahakaya dari sekalian alam." 

Maksudnya, kata Syekh M Nawawi Banten, "Siapa saja yang meninggalkan keyakinan kewajiban haji, Allah tidak memerlukannya." 

7. Orang yang berjalan dengan provokasi sehingga menjadi sebab kekacauan. 

Orang yang melakukan itu disebut melakukan dosa besar mengadu domba dan menyebarkan kebohongan atau fitnah yang keji. Ada hadis Nabi Muhammad saw yang berarti, "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (HR Bukhari). Akibat adu domba itu, diciptakan kebohongan sehingga masyarakat terpecah atau terpolarisasi atau terkotak-kotak.

8. Orang yang menjual senjata kepada pihak yang berperang. 

Mereka ialah orang yang menjual perlengkapan, logistik, perbekalan, dan segala kebutuhan peperangan, kata Syekh M Nawawi Banten. 

9. Orang yang menyetubuhi perempuan lewat dubur/anusnya (anal seks). 

Meskipun perempuan yang dimaksud ialah istrinya sendiri, itu merupakan dosa besar. Terlebih lagi praktik anal seks dengan perempuan yang diharamkan maka dosanya lebih besar lagi. 

10. Orang yang bersetubuh dengan perempuan dekat yang masih terikat mahram dengannya (perempuan yang haram dinikahinya baik muaqqat maupun muabbad). 

Banyak kasus tersebut terjadi dewasa ini, seperti ayah memperkosa putri kandung sendiri, paman mencabuli keponakan, dan sebagainya.

Baca juga: Beda Pendapat Empat Imam Mazhab dalam Qunut

Rasulullah SAW bersabda, "Jika ia mengira bahwa semua perbuatan itu halal, ia tergolong kafir." Syekh M Nawawi Banten melanjutkan, jika ia meyakini bahwa semua perbuatan itu haram, ia tidak tergolong kafir.

Sepuluh dosa besar itu tentu saja tidak menafikkan keimanan seseorang yang melakukannya. Hanya, 10 dosa besar itu digambarkan begitu rupa untuk menjelaskan betapa besar dosa tersebut sehingga bobotnya dapat didekatkan dengan dosa kekufuran. (OL-14)

Baca Juga

Antara

Putu Rudana: RUU Permuseuman harus Sejalan dengan Trisakti Bung Karno

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 05 Juni 2023, 22:30 WIB
Menurut Putu, museum memiliki kesempatan untuk menjaga dan menguatkan kepribadian di bidang kebudayaan, karena koleksinya memiliki...
Ist

7.890 Guru Resmi Jadi Guru Penggerak

👤Syarief Oebaidillah 🕔Senin 05 Juni 2023, 21:35 WIB
PENDIDIKAN Guru Penggerak (PGP) angkatan keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 telah meluluskan 7.890 Guru...
Ist

Veska Bangga Tampilkan Beskap Jawa saat Parade Indonesia di New York

👤Media Indonesia 🕔Senin 05 Juni 2023, 21:34 WIB
Model Amir Raffi Jones mengenakan pakaian beskap Jawa tetapi dalam rancangan elegan, berbeda dan membangun simbol-simbol kebebasan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya