Pentingnya Peran Pemuda di Transisi Energi dan Sektor Perekonomian Hijau

Budi Ernanto
20/7/2022 19:30
Pentingnya Peran Pemuda di Transisi Energi dan Sektor Perekonomian Hijau
Turbin angin di wilayah Skotlandia.(AFP)

TRANSISI ke energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan sesuatu yang membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk anak muda itu sendiri. Hal ini yang ditekankan oleh para narasumber di acara talk show bertajuk "Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni" di KTT Y20 di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Jelang finalisasi rekomendasi kebijakan Communiqué, para delegasi Y20 memantapkan pemahamannya tentang perubahan iklim dan transisi energi. Di talk show KTT Y20, Presiden COP26 Alok Sharma menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong pemimpin dunia untuk memenuhi janjinya dalam mengatasi isu perubahan iklim.

"Sebagian besar pemangku kepentingan adalah anak muda, dan pada akhirnya juga masa depan akan berada di tangan pemuda. Untuk itu, Anda harus bisa mendorong para pemimpin dunia untuk memenuhi komitmen mereka di COP26,” jelas Sharma kepada para delegasi muda Y20.

Sementara, Anggota DPR Dyah Roro Esti menegaskan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) menjadi 23% pada 2025. Sebab, sampai 2021, bauran EBT di Indonesia baru 11,5%. "Ini bukan hanya tugas anggota parlemen, tetapi juga para pebisnis, akademisi, sektor publik dan sektor swasta, termasuk juga anak-anak muda seperti Anda. Semua orang punya peran yang sangat penting untuk memastikan Indonesia bisa mencapai transisi energi dengan cara yang terbaik," kata Roro Esti.

Baca juga: Elon Musk dan Bill Gates Konfirmasi Kehadiran di KTT B20 di Bali

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid memandang, pemuda bisa membantu pencapaian kelestarian alam, salah satunya melalui berbagai usaha rintisan (startup). Pemuda diharapkan menemukan cara menekan biaya dalam upaya transisi energi, termasuk peralihan penggunaan ke EBT.

Arsjad menegaskan bahwa apapun bentuk upaya menuju ekonomi hijau, tidak bisa dilakukan tanpa modal. “Jadi bagaimana menekan biaya itu yang harus ditemukan. Harapannya, startup dan pengusaha pemula bisa mengintervensi hal tersebut, bagaimana cara memecahkan masalah ini (biaya.red),” tegas dia.

World Bank Managing Director Mari Elka Pangestu mendorong peran pemuda untuk memanfaatkan berbagai sektor perekonomian hijau dan menangkap permintaan atas transisi menuju EBT. Termasuk mendorong pemuda untuk berkontribusi mencapai dekarbonisasi dan merencanakan investasi modal yang terintegrasi di sektor perekonomian.

“Jadi, banyak sekali peluang dan kesempatan. Namun yang diperlukan adalah political will dan dukungan dari semua pihak dari sektor finansial dan bank-bank multilateral. Begitu juga pemuda yang harus memastikan Indonesia tetap berada di jalur tepat ini. Sebab Indonesia punya peluang untuk mencapai pembangunan yang tangguh dan inklusif," tutur Mari.

Dirinya juga mengapresiasi Y20 karena Y20 telah mengingatkan semua pihak dan menyerukan berbagai dorongan kepada para pemimpin negara untuk memenuhi janji menciptakan bumi yang lebih baik. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya