Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kondisi Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari Sejak Tiba di Tanah Air

Basuki Eka Purnama
14/7/2022 12:23
Kondisi Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari Sejak Tiba di Tanah Air
Jemaah haji Indonesia berkemas-kemas jelang kepulangan mereka di Hotel Lulu'ah, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (13/7).(MI/Susanto)

JAMAAH haji akan dibekali Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) untuk memantau kesehatan selama 21 hari setelah pulang ke Tanah Air.

"Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jamaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Rabu (13/7).

Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya, jamaah yang sakit harus segera ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH.

Baca juga: Nekad Bawa Air Zamzam, Puluhan Koper Jemaah Haji Indonesia Dibongkar

Begitu juga dengan jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan di Indonesia tetap akan dipantau kesehatan mereka di daerah masing-masing selama 21 hari oleh dinas kesehatan masing-masing. 

Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan,diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan setempat.

Pemantauan dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, diantaranya adalah covid-19, Mers-Cov, Meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC).

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jamaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi

Budi mengatakan, apabila dalam kurun waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, jamaah diminta menyerahkan K3JH kepada Puskesmas terdekat.

Ia juga mengingatkan jamaah haji agar tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

Adapun setibanya di Bandara Internasional (debarkasi) maka akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.

Apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency dan rujukan.

Selain itu juga disiapkan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya