Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SALAH satu masalah yang kerap dialami para perempuan, terutama remaja putri yang kerap mengganggu mereka adalah jerawat. Meski tidak berbahaya, namun jerawat harus diakui mengganggu penampilan.
Untuk itu guna membantu mengatasi masalah tersebut dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup para perempuan, La Roche-Posay berkomitmen untuk membawa life-changing dermatology lebih dekat bagi mereka yang memiliki permasalahan kulit. Sebagai bagian dari komitmen ini, La Roche Posay memperkenalkan Effaclar Spotscan, teknologi berbasis advanced artificial intelligence yang dikembangkan bersama dermatolog dunia dengan tingkat akurasi profesional untuk memberikan analisa dan membantu konsumen di Indonesia dengan masalah jerawat.
Baca juga: Penting, Merawat Kulit agar Tetap Sehat
Jerawat merupakan permasalahan kulit yang banyak dialami oleh 9,4% masyarakat di dunia. Secara spesifik di Indonesia, sebesar 46% masyarakat Indonesia memiliki masalah wajah berjerawat. Bagi banyak remaja dan orang dewasa, masalah kulit berjerawat menjadi beban yang mempengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup sehari-hari.
“Meskipun terbilang masalah kulit paling umum, seringkali jerawat ditangani dengan kurang tepat padahal dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang mengalaminya. 96% orang di dunia yang memiliki permasalahan jerawat mengakui bahwa hal ini mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari, 53% di antaranya pernah mengalami depresi, dan 50% dari mereka cenderung mengisolasi diri. Oleh karena itu, langkah yang paling penting adalah analisa kulit yang akurat untuk diagnosis jerawat yang tepat sehingga dapat ditentukan tingkat keparahan jerawat dan terapi yang paling sesuai. Selain itu, dengan mengobati jerawat sedini mungkin diiringi terapi yang tepat, dapat menurunkan risiko terjadinya acne scar (jaringan parut bekas jerawat),” kata dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, Dermato Venereologist.
Sasha Lauder, presenter, juga merasakan kesulitan untuk menangani masalah jerawat yang dialaminya. “Jerawat termasuk yang memiliki severity dengan tingkat yang parah karena muncul di hampir seluruh permukaan wajah. Aku mengalami fase di mana masalah jerawatku ini benar-benar mempengaruhi kualitas kehidupanku. Tidak hanya mempengaruhi kepercayaan diri, masalah jerawat juga benar-benar mempengaruhi hubunganku dengan lingkunganku karena aku merasa tidak nyaman saat bersosialisasi. Aku merasakan bahwa memang benar analisa yang akurat dan diagnosis yang tepat itu sangat diperlukan untuk menentukan terapi penanganan jerawat. Selain itu, kita juga perlu bersabar dengan prosesnya agar tidak bertambah stres dan mempengaruhi kondisi kulit.”
Salah satu kendala yang dialami oleh masyarakat Indonesia adalah tidak semua memiliki akses ke dermatolog, sehingga mendorong mereka untuk mencari informasi di internet. Lebih dari 8,5 juta penderita jerawat di Indonesia mencari solusi penanganan masalah jerawat mereka secara online. Hal ini memungkinkan risiko pada rekomendasi penanganan jerawat yang kurang tepat.
“La Roche Posay percaya bahwa solusi yang efektif untuk mengatasi masalah jerawat dimulai dengan analisa yang akurat dan diagnosa dari dermatolog. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk dapat membawa life-changing dermatology melalui pilihan produk, informasi, edukasi, teknologi yang mudah diakses, serta analisa dan konsultasi dengan profesional ahlinya,” kata Nestya Sedayu, Head of Marketing ACD Indonesia.
Effaclar Spotscan didasari dari misi La Roche Posay untuk memberikan akses dan keahlian dermatolog yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki masalah kulit berjerawat. “Untuk membangun algoritma yang akurat, La Roche Posay bekerjasama dengan dermatolog dunia untuk menganalisa lebih dari 7,000 sampel foto dari berbagai tipe kulit dan tingkat keparahan jerawat. Tingkat akurasi Effaclar Spotscan telah divalidasi melalui clinical study: 87% akurasi untuk jerawat meradang, 72% noda bekas jerawat, dan 61% komedo. Teknologi Effaclar Spotscan memberikan konsumen informasi yang mereka butuhkan, bagaimana mengatasi dan mencegahnya serta rekomendasi yang dipersonalisasi, menjadikannya sebagai alat yang tepat untuk analisa awal tingkat keparahan jerawat,” papar La Roche-Posay International Digital Services & Innovation Projects Manager, Pavel Tyutyaev.
Effaclar Spotscan menggunakan evaluasi GEA (Global Evaluation of Acne) yaitu skala evaluasi globalyang digunakan oleh dermatolog di dunia untuk mengukur tingkat keparahan jerawat,jumlah komedo, jerawat meradang, dan noda bekas jerawat. Proses analisa ini hanya memakan waktu beberapa menit.
Pertama, ambil 3 selfie (foto wajah) yaitu tampak depan, samping kanan dan samping kiri. Effaclar Spotscan akan menganalisa dan menentukan tingkat kondisi kulit berjerawat (GEA) 0 hingga 5. Effaclar Spotscan akan memberi tahu untuk berkonsultasi dengan Dermatolog jika nilai GEA mereka sama dengan atau lebih dari 2 (GEA ?2). Effaclar Spotscan juga memberikan pilihan bagi konsumen untuk berkonsultasi dan mendapatkan diagnosa dari Dermatolog melalui layanan teledermatologi dari Halodoc.
Kedua, berrdasarkan analisa tingkat GEA, Effaclar Spotscan akan merekomendasikan rangkaian perawatan kulityang sesuai dengan kebutuhan kulit, sembari menunggu konsultasi dengan dermatolog jika diperlukan. Dan ketiga, Effaclar Spotscan memberikan rekomendasi tips mengenai cara merawat kulit berjerawat.
La Roche Posay bermitra dengan rekan-rekan dermatolog untuk menyosialisasikan teknologi ini agar dapat membantu pasien. “Inovasi teknologi ini dapat membantu dermatologist setidaknya dalam dua hal penting yaitu pertama, dapat memberikan edukasi kepada pasien yang sebelumnya tidak memahami perlunya penanganan jerawat oleh dermatologist untuk mengatasi kondisi permasalahan kulitnya. Kedua, membantu mengingatkan pasien dan menjelaskan pentingnya segera berkonsultasi dengan dermatologist untuk menghindari kondisi jerawat semakin parah yang pada akhirnya dapat menyebabkan acne scar,” kata dermatolog di Indonesia.dr. Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV. (RO/A-1)
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
HARI Kebaya Nasional diperingati setiap 24 Juli dan telah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023. Film #KitaBerkebaya
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Bagi perempuan, penurunan gairah seks setelah usia 50 tahun sangat berkaitan dengan fase menopause.
KESETARAAN gender menjadi kunci penting dalam perusahaan sebagai upaya menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG), khususnya pada pilar sosial.
Penghargaan ini dilakukan untuk pertama kalinya dan merupakan bentuk perhatian CFCD kepada perempuan dalam pembangunan.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved