Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
UNIVERSITAS Negeri Jakarta (UNJ) kembali menggelar acara pengukuhan guru besar di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika, Kampus A UNJ, Selasa (5/7). Acara pengukuhan tiga Guru Besar dari Fakultas Ekonomi (FE) dilakukan secara hybrid dan disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV UNJ.
Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Dr. I Ketut R. Sudiardhita, MP. CPHCM, CIQnR sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Usep Suhud, M.Si., Ph.D dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran, dan Prof. Dr. Saparuddin M, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan.
Rektor UNJ, Prof. Komarudin dalam sambutan acara mengapresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga Guru Besar dari FE atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Menjadi seorang Guru Besar, tentunya bukan akhir dari pencapaian karier seorang dosen, tetapi justru menjadikan gelar ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan motivasi, inspirasi baru berupa karya, dan kontribusi bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara.
"Dengan bertambahnya tiga Guru Besar dari FE diharapkan dapat menambah kontribusi keilmuan di bidang ekonomi dan manajemen, serta mewujudkan visi dan misi UNJ yang unggul dan bereputasi di skala nasional maupun dunia," ujar Prof. Komarudin.
Prof. Ahman Sya, Sekretaris Senat UNJ yang mewakili Ketua Senat UNJ, dalam sambutannya menyampaikan harapan semoga segala pencapaian yang sudah diraih para Guru Besar yang dikukuhkan hari ini membawa kemaslahatan bagi kita semua, dan khususnya UNJ. "Semoga bertambahnya guru besar UNJ dapat lebih meningkatkan kualitas UNJ untuk menjadi kampus yang terbaik di tingkat nasional dan dunia," ungkap Ahman Sya.
Di sisi lain, dalam orasinya berjudul 'Model Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia dalam Era Global Berbasis Kearifan Lokal (Local Wisdom)', Prof Ketut menyampaikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi, dan internasionalisasi turut memengaruhi tatanan dunia, lingkungan kerja, dan pola perilaku kehidupan masyarakat. Untuk itulah, diperlukan model pengembangan kompetensi SDM yang adaptif dengan perkembangan global dengan tetap berpijak pada kearifan lokal (local wisdom).
Dalam konteks ini, Prof. Ketut mengetengahkan konsep Tri Kaya Parisudha sebagai basis karakter dan pengembangan kompetensi SDM guna menghadapi era global. Konsep ini merepresentasikan kompetensi SDM yang Manacika (berpikir yang benar), Wacika (berkata yang benar) dan Kayika (berbuat yang benar). Dengan berpegang kepada “Tri Kaya Parisudha” yang diharapkan tercipta SDM berkualitas-beretika di tengah tata pergaulan global.
Sedangkan Prof. Usep Suhud menyampaikan orasi ilmiah berjudul “We are Cyborgs: Peran Media Sosial dalam Membentuk Narsisme Konsumen”. Dalam orasinya ini, Prof. Usep Suhud menjelaskan bahwa media sosial berperan signifikan dalam membentuk perilaku narsisme konsumen dan mengarahkannya menjadi Cyborgs (Cybernetic organism). Dalam konteks pemasaran, consumer cyborg merujuk pada konsumen yang disadari atau tanpa disadari, telah attach dan tergantung dengan media sosial.
"Bagi pelaku bisnis, hal ini adalah sebuah keberhasilan, membuat para konsumen tergantung pada apa yang mereka pasarkan. Dari ketergantungan itu, produk seperti apa pun akan lebih mudah untuk dijual. Namun, di sisi lain, kondisi ini mengantarkan kita pada kecanduan media sosial dan de-humanisasi," jelasnya.
Sedangan Prof. Saparuddin menyampaikan orasi orasi berjudul 'Desain Model Pengembangan UMKM di Indonesia'. Menurutnya, UMKM mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Akan tetapi, pengembangan UMKM di Indonesia masih memiliki beberapa permasalahan, di antaranya: sumber daya manusia, produksi dan pemasaran, pembiayaan, dan kelembagaan. "Untuk itulah dibutuhkan desain model pengembangan UMKM di Indonesia," ujarnya. (RO/OL-15)
Bangsa ini tidak hanya hidup dalam dokumen resmi atau peta, melainkan dalam percakapan, cerita, dan ruang komunikasi yang kita bangun bersama.
Rektor Unas El Amry Bermawi Putera mengungkapkan sepanjang 2025 Unas menghasilkan enam guru besar dari berbagai disiplin ilmu sehingga kini total guru besar Unas mencapai 31 orang.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas akademik dan memperluas kontribusi keilmuan yang berdampak bagi masyarakat
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof Dr Kuat Puji Prayitno, SH, MHum, menyatakan telah membentuk Tim Pemeriksa yang beranggotakan tujuh orang untuk mengusut dugaan tersebut.
UNIVERSITAS Chung di Malang, Jawa Timur, mengukuhkan Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si sebagai guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si, Senin (7/7).
Diperlukan formula hukum pemberantasan melalui penegakan hukum terhadap mafia tanah, penguatan peran satgas mafia tanah dan KPK, serta pembentukan pengadilan khusus pertanahan.
Empat siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) binaan Yayasan Pendidikan Astra menerima beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (FK Usakti) menerima sertifikat ISO 21001:2018 untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
Indonesia–Korea Higher Education Forum (IKHEF) 2025 sukses digelar pada 13 Agustus lalu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved