Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPERGIAN Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, ternyata tidak hanya meninggalkan duka dan kenangan tersendiri bagi jajaran Kemenpan RB, namun juga bagi kementerian lainnya.
Segenap insan di Kementerian Agama Republik Indonesia khususnya Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, memiliki kenangan dengan mantan Sekretaris Jenderal PDI-P ini, selama Tjahjo menjadi Menpan RB.
"Beliau itu orangnya sangat humble dan rendah hati. Saya teringat saat beliau di tengah kesibukannya, memenuhi undangan kami saat me-launching program wakaf uang untuk kalangan ASN Kemenag,” kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor kepada wartawan, kemarin (4/7).
“Beliau hadir langsung loh, bukan dengan Zoom, kami di Direktorat Zakat dan Wakaf merasa sangat tersanjung,” lanjut Tarmizi.
Dalam acara tersebut, Tjahjo menyampaikan dukung Kementerian PAN RB terhadap program wakaf uang untuk kalangan ASN Kemenag.
Tjahjo bahkan sempat memberikan pidato yang isinya bukan sekedar sambutan, namun masukan kepada Kemenag khususnya Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, agar program yang telah di sahkan lebih dulu oleh Presiden Joko Widodo ini, tepat sasaran.
Di hadapan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Tjahjo mengatakan bahwa gerakan wakaf yang dilakukan ASN Kemenag, mengimplementasikan nilai dasar seorang ASN.
“Nilai dasar tersebut antara lain pengabdian kepada negara dan etika yang luhur yang salah satunya dapat diwujudkan melalui wakaf,” kenang Tarmizi mengutip sambutan Tjahjo Kumolo Desember 2020 lalu.
Tarmizi mengaku masih tetingat pertemuan dengan almarhum Tjahjo Kumolo di ruang transit tamu VIP saat launching Wakaf Uang ASN Kemenag pada 28 Desember 2020,” kenang Tarmizi.
Tarmizi menyebut Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M.Nuh, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, hadir menyambut Tjahjo Kumolo.
Tarmizi mengungkap kegelisahan Tjahjo terkait rendahnya standar hak pensiun yang diterima pegawai negeri dan pejabat negara setiap bulannya.
“Beliau ingin sekali memperbaiki standar pensiun yang layak. Semoga ide baik tersebut ada yang melanjutkannya agar terealisasi dan menjadi amal baik almarhum. Sedekah seorang pejabat antara lain kebijakannya yang baik dan memberi manfaat kepada banyak orang,”pungkas Tarmizi. (OL-13)
Indonesia merupakan kiblat ideal dalam regulasi zakat karena mampu menyeimbangkan peran negara dan masyarakat dalam pengelolaan zakat.
Di tengah tantangan ekonomi global, zakat harus diposisikan sebagai strategic leverage. Ia bukan hanya solusi bagi umat Islam, melainkan best practice yang bisa diadopsi
Baznas, termasuk Baznas Provinsi, dan Bazmas Kabupaten/Kota, dibina dan diawasi oleh Kementerian Agama. Artinya, Baznas tidak memiliki kekuasaan absolut.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun integrasi ekosistem zakat yang melibatkan Banzas dan berbagai lembaga zakat lainnya secara selaras
Baznas RI menargetkan pengumpulan 7.000 ekor setara doka (domba dan kambing) senilai Rp21 miliar, yang akan didistribusikan ke 34 provinsi dan menjangkau 105.000 mustahik.
Pengelolaan zakat di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mengelola dan menyalurkan hasil pengelolaan dana wakaf secara produktif dan tepat sasaran.
RAMADAN 1446 H memasuki fase paling istimewa, 10 malam terakhir saat Lailatul Qadar dinanti, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Seluruh ibadah terasa istimewa, termasuk wakaf.
Potensi zakat, misalnya, mencapai Rp327 triliun per tahun, tetapi realisasinya masih jauh di bawah angka tersebut.
Di tengah kesulitan itu, konsep wakaf dalam Islam menawarkan solusi konkret yang telah terbukti mampu memberikan manfaat bagi masyarakat lintas generasi.
MENYAMBUT bulan suci Ramadan, Sinar Mas dan APP Group berpartisipasi dalam Bazaar Ramadan yang diselenggarakan Kementerian Kehutanan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Beasiswa untuk 33 mahasiswa yang masing-masing berasal dari satu kelurahan di Kota Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved