Kamis 09 Juni 2022, 21:30 WIB

PKM di Tegalsari Bukan KKN di Desa Penari

Christina S Lomon, Jurnalis senior, mahasiswa Magister Administrasi Bisnis Universitas Respati Indonesia Jakarta | Humaniora
PKM di Tegalsari Bukan KKN di Desa Penari

Dok pribadi
 Gunawan, pelaku UMKM pembibitan anggur dan seorang mahasiswi MAB Urindo.

 

KEGIATAN kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa menjadi latar belakang film berjudul KKN di Desa Penari, film terlaris di Indonesia yang telah ditonton lebih dari delapan juta kali. Kalau dalam film tersebut Desa Penari merupakan sebuah desa terpencil tempat enam mahasiswa melaksanakan KKN dan mengalami serangkaian kejadian mistis, beda dengan desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di sini 20 mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM), KKNnya mahasiswa pascasarjana.

Desa Tegalsari dipilih sebagai lokasi kegiatan PKM, sebagai salah satu pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. PKM ini dilakukan mahasiswa Magister Administrasi Bisnis (MAB) Universitas Respati Indonesia (Urindo) Jakarta bersama tenaga pengajar (18/6). Tegalsari dipilih karena patut disebut sebagai desa kreatif. Pasalnya, di sana ada 40 pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). 

Desa kreatif UMKM
Desa Tegalsari berjarak 58 km dari kampus Urindo di Bambu Apus, Jakarta Timur. Dengan berkendara melalui jalan tol layang Sheikh Muhammad bin Zayed (MBZ), bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 33 menit. Saat keluar akses tol Karawang Timur masih harus menempuh sekitar 25,9 km lagi untuk sampai ke tujuan dengan melintasi jalan raya Kosambi. 

Sepanjang Kosambi cuaca panas begitu terasa, tak beda dengan Jakarta. Karawang dengan topografi dataran rendah memiliki suhu udara rata-rata 32-35 derajat celsius. Jalanan lumayan berdebu dan kanan kiri terlihat banyak bangunan industri. Hal itu seolah menghapus kesan Karawang di masa lalu yang terkenal dengan julukan daerah lumbung padi. 

Setelah masuk ke jalan kecil dan melewati rel kereta api, sekitar satu kilometer kemudian bisa ditemui desa Tegalsari. Di sinilah baru bisa dilihat pemandangan hijau hamparan sawah yang membentang di kiri kanan jalan. Terlihat kegembiraan dari para petani yang sedang panen padi. Mereka merontokkan padi dengan mesin. Kalau di masa lalu biasanya hal itu dilakukan para ibu tani dengan menumbuk di dalam lesung kayu.

Berdasarkan data monografi, Desa Tegalsari memiliki luas daratan 67,353 hektare (ha) dan sawah 170,227 ha, dengan tanah kas desa (status bengkok) 4.250 ha. Desa Tegalsari berbatasan dengan wilayah desa Karanggan di sebelah utara, desa Dawuan Barat sebelah selatan, desa Sukasari sebelah barat dan desa Karangsinom sebelah timur. Curah hujan cukup tinggi membuat tanah di Karawang subur untuk bercocok tanam padi dan palawija. 

Jumlah penduduk desa Tegalsari menurut jenis kelamin, laki-laki 2.014 orang dan perempuan 1.908 orang dengan 1.1961 kepala keluarga. Menurut mata pencaharian, tercatat wiraswasta 228 orang, petani 339 orang selebihnya adalah karyawan, pertukangan, buruh tani, pensiunan, pedagang, pemulung, guru, dan ASN (aparatur sipil negara). Desa Tegalsari pernah menjadi juara dalam kejuaraan lomba desa tingkat kecamatan 2012.

Rapat minggon pelaku UMKM
Setiap Rabu pagi pengurus desa Tegalsari dan pelaku UMKM melakukan diskusi yang mereka sebut rapat minggon. Dalam bahasa setempat yang berarti rapat mingguan. Carmin Iskandar, Sekretaris Desa Tegalsari, yang pemimpin rapat mengatakan dalam rapat minggon ini, warga saling bertukar informasi dan berdiskusi berbagai hal menyangkut UMKM masing-masing yang mereka lakukan.


 
Tercatat ada 20 UMKM kuliner, 5 UMKM kerajinan, 11 UMKM jasa, dan 4 UMKM pertanian dan perkebunan. Pelaku UMKM kuliner membuat beragam kue dan kembang goyang atau kembang ros ala Karawang yang kesohor. Ada pula kerajinan tangan dari buah maja, membuat lampu Aladin kerajinan menjahit dan merajut tas, membuat boneka, dan kerajinan membuat pot tanaman dari bahan semen. UMKM lainnya adalah jenis jasa, yaitu pembibitan tanaman anggur, budi daya jamur, bertanam porang, usaha sewa mesin rontok padi, dan lainnya. Yang tak kalah unik adalah UMKM kesenian budaya lokal, seni Topeng Kaleng. 

Tak pelak jika dikatakan desa Tegalsari adalah desa kreatif. Setelah melakukan kegiatan sebagai petani di pagi hari, atau bekerja sebagai pengurus desa, mereka kemudian melanjutkan aktivitas selanjutnya, yaitu berbisnis. Salah satunya Gunawan, 38, pengurus desa yang juga menjalankan bisnis pembibitan tanaman anggur di teras rumahnya. 

Impor batang anggur dari Ukraina

Berkebun menjadi salah satu hobi baru kaum urban saat covid-19 melanda di antaranya menanam buah anggur. Anggur bukan tanaman asli Indonesia dan harus mengimpor bibit dari luar negeri. Berdasarkan penemuan fosil daun, potongan cabang, serta biji buahnya di daerah Eropa dan Amerika, tanaman anggur diduga telah ada pada zaman perunggu. (Setiadi, 2004). Mulai ada introduksi tanaman anggur ke Indonesia, pada zaman pemerintahan Hindia-Belanda abad 17. (Winarno et al., 1991).
 
Gunawan mulai melakukan pembibitan anggur sejak 2 tahun lalu. Ia memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya. Tamatan sebuah sekolah menengah kejuruan di Karawang ini bertanam bibit anggur di sela pekerjaan utamanya di kantor desa Tegalsari, bidang urusan umum.

Ia mengawali usaha bibit anggurnya dengan belajar pada seorang petani anggur senior di Bekasi. Selama setahun ia mengakrabi berbagai jenis bibit anggur dari berbagai negara di Asia dan Eropa, seperti Jepang, Tiongkok, India, Ukraina, dan Rusia, juga mempelajari seluk-beluk impor bibit anggur. Setelah cukup menguasai teknik menyambung bibit batang anggur, Gunawan kemudian memulai usaha mandiri yang kemudian ia pasarkan secara daring.

Lapak daring bibit anggurnya dapat dilihat pada akun facebook GunawanNurnisa Fruit Garden, juga pada grup FB Anggur Indonesia dan Bursa Lelang Bibit Anggur. Ia juga tersambung dengan link www.Shrakvinograd.UA untuk membeli bibit anggur dari Eropa. Berbagai varian bibit anggur yang biasa ia order, di antaranya adalah varian Taldun, Gozv, In memory of Shmelev dan lainnya. Nama-nama tersebut berasal dari penjual. Gunawan mengatakan bahwa harus dilakukan persilangan dulu untuk bibit anggur bisa diberi nama Indonesia. Seperti salah satu bibit anggur dalam polybag yang sudah lama beradaptasi di Indonesia.
 
Gunawan biasanya membeli bibit anggur dari luar negeri berbentuk batang bawah, varian rostok table grape, atau anggur meja. Dari Ukraina berbentuk batang, tidak ada tunas, dan tidak ada akar. Proses beli dan jual bibit order ini memakan waktu paling cepat satu bulan via udara. Pengiriman tumbuhan ini wajib masuk balai karantina dulu sebelum sampai ke tangan Gunawan. Setiap batang sepanjang setengah meter dipotong menjadi beberapa batang kecil kemudian ditanam di polybag, hingga bertunas. 

Gunawan memesan 5 kg bibit anggur dari Ukraina pada Januari 2022. Namun hanya sampai di tangannya 2 kg sisanya kena lartas, karena tidak lengkap dokumennya. "Kita impor secara ilegal, pesan 9 kg tapi nyangkut di balai karantina 6 kg dan dibakar. Sisanya 3 kg saja yang saya terima," kata Gunawan.

Selain di pekarangan samping rumah, Gunawan dan kawan-kawannya memiliki kebun untuk bercocok tanam anggur ini. Namun karena belum ditutupi dengan atap jaring banyak tanaman anggur itu hancur ketika dihantam derasnya hujan. Sementara perkebunan yang dikelolanya bersama teman-teman di Bogor dan Bali, saat ini sedang pembuahan. Gunawan mengaku mendapatkan pemasukan tambahan dari berbisnis bibit anggur ini, bisa Rp4 juta per bulan bahkan bisa lebih. Baru dirinya saja yang melakukan usaha itu di Tegalsari. 

"Saya sudah usulkan untuk dilakukan pula oleh karang taruna, tapi belum ada respons," ujar Gunawan yang pernah bekerja di pabrik plastik kemasan di Karawang, usai rapat minggon, awal Juni 2022. 

Barang lartas

Bisnis bibit anggur impor cukup menggiurkan bagi pelaku UMKM yang tertarik dengan perkebunan. Petugas POPT (pengendali organisme pengganggu tumbuhan) BKP (Badan Karantina Pertanian) biasanya melakukan pengawalan terhadap bibit anggur impor milik perusahaan pengimpor. Pengawalan dilakukan dari tempat pemasukan di bandar udara sampai ke kebun anggur pengimpor. 

Selanjutnya dilakukan tindakan pengasingan dan pengamatan pada bibit anggur yang bertujuan untuk memastikan bahwa bibit anggur ini terbebas dari OPT/OPTK (organisme pengganggu tumbuhan karantina) yang bisa mengancam perkebunan anggur. Namun jika impor dilakukan secara ilegal tanpa dilengkapi sertifikasi internasional, petugas Bea Cukai akan membakar stek bibit anggur yang didatangkan dari Eropa ke dalam insenerator.

Seperti yang disebut Gunawan dengan istilah lartas. Merujuk Peraturan Menteri Keuangan 161/PMK.4/2007 JO PMK 224/PMK.4/2015, barang lartas adalah barang yang dilarang dan/atau dibatasi pemasukan atau pengeluarannya ke dalam maupun dari daerah pabean. Barang lartas didasarkan pada konvensi internasional, yang mana Indonesia sebagai anggota World Custom Organization maupun World Trade Organization dan praktik kepabeanan internasional, telah meratifikasi dan menerapkan ketentuan konvensi dalam sistem perundang-undangan nasionalnya. (Ali Purwito, 2010).

Alasan utama diberlakukannya barang lartas adalah melindungi kepentingan nasional. Barang lartas tercantum dalam sebuah daftar yang diterbitkan oleh instansi teknis kepada Menteri Keuangan, dan diawasi oleh Ditjen Bea Cukai (DJBC). Instansi teknis yang berwenang menetapkan peraturan lartas atas barang impor atau ekspor di antaranya seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Persyaratan impor karantina tumbuhan dan produk tumbuhan, ditetapkan untuk mengatur pemasukan media pembawa berupa tumbuhan dan/atau hasil tumbuhan ke dalam wilayah negara Republik Indonesia, serta mencegah masuk dan tersebarnya OPTK ke dalam wilayah negara. BKP melakukan analisis risiko organisme pengganggu tumbuhan (AROPT) terhadap setiap media pembawa, yang pertama kali dimasukkan ke wilayah Indonesia. 

Mulai dari nomor induk berusaha

Sementara Gunawan, jangankan memiliki payung hukum untuk mengimpor bibit anggur, ia bahkan belum memiliki nomor induk Berusaha (NIB) sebagai syarat awal untuk memulai UMKM. Ia dan puluhan pelaku UMKM di desa Tegalsari selama ini hanya bermodal SKU (surat keterangan usaha) yang ditandatangani kepala desa. NIB adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS (online single submission) atau  perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik. Dengan memiliki NIB, pelaku usaha bisa mengajukan izin usaha dan izin komersil atau operasional, sesuai bidang usaha masing-masing. 

Ketua Panitia PKM Kamaludin Enuh mengatakan tim MAB Urindo akan membantu para pelaku UMKM ini mendapatkan NIB, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. "Kami ingin berbagi pengetahuan dan juga mendorong agar UMKM di desa Tegalsari bisa naik kelas. Kami memulai dengan membentuk komunitas UMKM, selanjutnya didampingi saat pembuatan izin dalam hal ini NIB. Selanjutnya mereka nanti akan didaftarkan ke Dinas UMKM Kabupaten Karawang agar terdaftar sebagai binaan UMKM Kabupaten Karawang. Semoga dengan didaftarnya UMKM di desa Tegasari ini, akan ada tindak lanjut dari Pemkab Karawang berupa penyuluhan dari lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk memberdayakan petani khususnya di Tegalsari," tuturnya.

PKM ini adalah bagian dari mata kuliah Metode Pemasaran Bisnis, program studi (Prodi) MAB Urindo 2022, dengan dosen Pengampu Dr Tina Rosa MM dan Dr Ir Mariati Tamba sebagai Ketua Prodi. Desa kreatif Tegalsari memang bukan desa Penari yang syarat mistik, walau ada juga penari Topeng Kaleng yang patut dikembangkan sebagai budaya kearifan lokal khas Karawang. 

Baca Juga

Dok. ICMI

ICMI Pusat Menginisiasi Pembentukan ICMI Eropa Raya

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 22:27 WIB
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengembangkan kualitas organisasi dengan menginisiasi pembentukan ICMI Eropa...
MI/Widjajadi

Kemenpan-Rebiro Manut Cuti Bersama Lebaran Dimajukan

👤Tri Subarkah 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 22:06 WIB
Kemenpan-Rebiro akan mengikuti perubahan cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah yang diusulkan Menteri Perhubungan Budi Karya...
HO

Larangan Buka Puasa Bersama Bentuk Intervensi Pemerintah

👤Widhoroso 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 21:45 WIB
Larangan buka puasa bersama oleh pemerintah telah menimbulkan kegaduhan dan rasa tidak percaya di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya