Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
ASPEK sosial menjadi modalitas Indonesia yang paling kuat dalam penanggulangan bencana. Hal itu dikatakan Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati sebagai keunggulan Indonesia dibanding negara-negara lain.
"Misalnya adalah gotong-royong. Ini tidak didapatkan di negara-negara lain. Ini membuktikan Indonesia memiliki modalitas sosial yang kuat untuk menuju resiliensi berkelanjutan," kata Raditya dalam konferensi pers Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, Kamis (26/5).
Modalitas sosial yang kuat itu, lanjut dia, kemudian didukung oleh berbagai program pemerintah. Di antaranya program desa tangguh bencana dan save school. Dengan adanya hal itu, Indonesia mampu membangun kerangka ketangguhan bencana yang implementasinya berjalan baik dari akar rumput.
Keunggulan yang dimiliki Indonesia yang telah terwujud dalam aksi nyata kemudian mendapatkan banyak sorotan dari negara-negara yang hadir dalam forum GPDRR 2022.
"Dalam forum ini kita tidak hanya belajar dari negara maju. Tapi hari ini saya mendapatkan pertanyaan dari negara maju bagaimana mereka belajar ke Indonesia soal penanggulangan bencana. Ini jadi kesempatan kita untuk menunjukan keberhasilan kita, terutama dalam social modality," tutur Raditya.
Baca juga: Indonesia Siap Tawarkan Solusi Resiliensi Berkelanjutan di GPDRR 2022
Ia berharap, sorotan dunia akan keberhasilan Indonesia menanggulangi bencana dapat menjadi pintu masuk untuk membuka perjanjian bilateral baru demi menuju Indonesia tangguh bencana.
"Ini salah satu momentum melakukan bilateral meeting untuk potensi kerja sama berikutnya. Kerjasama artinya semua mendapatkan benefit, saling membantu dan mendukung dalam hal ketahanan bencana," imbuh dia.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Tata Ruang, Pertahanan dan Penanggulangan Bencana Bappenas Sumedi Andono Mulyo mengungkapkan selain kekuatan di tingkat nasional dan lokal, Indonesia juga menjadi contoh baik dalam penjajakan kerjasama internasional di bidang penanggulangan bencana.
Misalnya kerja sama dengan perguruan tinggi di Jepang dan Jerman untuk mengembangkan multi hazzard early warning system.
Selain itu, Indonesia juga banyak menerima dukungan dari lembaga internasional seperti UNDP, Unicef dan lainnya dalam hal mencapai resiliensi berkelanjutan.
"Indonesia menjadi contoh baik dalam membangun kerjasama antarnegara. Tidak hanya pemerintah dengan pemerintah saja, tapi dari universitas ke universitas dan tentunya private to private juga," ungkap Andono.(OL-5)
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
BUPATI Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengukuhkan relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Senin (23/6).
PEMERINTAH menggelontorkan Rp1,4 miliar dana siap pakai untuk dukungan penanganan bencana, salah satunya banjir di Bekasi.
Anggaran untuk respons cepat terhadap bencana tetap tersedia dan menjadi prioritas pemerintah dalam melindungi masyarakat tidak berubah.
Menko PMK Pratikno memastikan efisiensi anggaran yang saat ini dilakukan tidak akan berdampak pada upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Salah satu penanganan darurat bencana yang bisa menjadi pembelajaran terkait kepemimpinan dalam fungsi komando adalah penanganan Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi.
Apel relawan Rumah Zakat juga dilaksanakan di 25 titik di Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved