Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RUMAH Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk menjadi RS rujukan bagi pasien bergejala hepatitis akut misterius.
Adapun, hingga saat ini Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengaku belum ada pasien yang dirujuk ke tempatnya karena dicurigai mengidap hepatitis akut. "Sampai saat ini belum ada," kata Syahril saat dikonfirmasi, Sabtu (7/5).
Meski demikian, Syahril memastikan bahwa RSPI Sulianti Saroso sudah siap untuk menghadapi kasus hepatitis akut tersebut. Beberapa hal yang telah dipersiapkan antara lain SDM, mulai dari dokter, perawat dan penunjang lain dan ruang isolasi di IGD, rawat inap dan ICU.
"Selain itu persiapan laboratorium untuk penunjang diagnosis dan alat dan obat-obatan," imbuh Syahril.
Terpisah, Ketua Unit Kerja Koorniasi Gastro Hepatologi IDAI Muzal Kadim mengungkapkan bahwa sesuai dengan prosedur tata laksana yang telah dikeluarkan IDAI, anak yang masuk dalam kategori probable akan dirawat di ruang isolasi untuk mencegah penularan ke orang lain. Selain itu, dilakukan tirah baring bagi anak yang telah memasuki fase akut.
Baca juga: Inilah Langkah Pertolongan Pertama pada Anak yang Dicurgai Hepatitis Akut
Kemudian, dokter akan melakukan monitoring perjalanan klinis dan pemeriksaan laboratorium terutama untuk PT/INR dan albumin.
Muzal melanjutkan, karena hingga saat ini hepatitis akut pada anak belum diketahui penyebab dan obatnya, maka anak akan mendapatkan pengobatan supportive.
"Jadi nanti akan dipantau gula darah, elektrolitnya dipantau. Semua pengobatan bersigat supportive agar tubuh bisa mengubati dirinya sendiri untuk melawan virus. Itu yang menjadi penting," beber dia.
Adapun, bagi orang tua yang telah berkontak dengan anak yang dicurigai terserang hepatitis akut misterius, Muzal menyatakan tidak perlu khawatir. Karena virus tersebut diketahui hanya menyerang anak di bawah usia 16 tahun.
"Untuk orang dewasa sampai saat ini tidak ada yang terjangkit, jadi ini khusus pada anak. Jadi anak harus membatasi kontak dengan memisahkan alat makan dan sebagainya karena ini kan penularannya secara oral," imbuh dia. (OL-4)
Kondisi ini memicu merebaknya kasus batuk serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Departemen Kesehatan Masyarakat South Carolina, menyebut paparan ameba ini kemungkinan terjadi di Danau Murray, Colombia.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Dalam susu sapi, kami menemukan enam jenis oligosakarida asam dan empat jenis oligosakarida netral yang memiliki potensi bioaktif.
Tjandra Yoga menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh para jemaah dan petugas kesehatan.
Ilmuwan dari Universitas Tulane mengembangkan metode baru berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi resistansi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit mematikan.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved