Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Vaksin Diare untuk Anak Dinilai Belum Menjadi Prioritas

M. Iqbal Al Machmudi
27/4/2022 15:05
Vaksin Diare untuk Anak Dinilai Belum Menjadi Prioritas
PENAMBAHAN VAKSINASI: Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penjelasan tentang penambahan 3 vaksinasi dasar.(DOK. Kemenkes)

KEPALA Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane, SKM, M.Epid menilai vaksin untuk diare pada anak saat ini belum menjadi sebuah prioritas. Pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih lebih bisa diandalkan untuk mencegah diare.

"Vaksin diare tidak prioritas menurut saya. Yang terpenting memperbaiki lingkungan dan perilaku sehat masyarakat karena jika disuntik vaksin juga kalau lingkungannya jelek tetap diare," kata Masdalina saat dihubungi, Rabu (27/4).

Untuk diketahui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan untuk mencegah kematian ibu dan anak maka Kemenkes akan mencegah potensi di bagian hulu sehingga akan diberikan vaksin. Vaksin yang diberikan yakni HPV untuk kanker serviks, pneumonia dengan PCV, dan vaksin Rotavirus untuk diare.

Masdalina menjelaskan di Indonesia sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Sementara diare di luar negeri Rotavirus bukan E. coli, sehingga vaksin harus menyesuaikan dengan penyebabnya.

"Vaksin itu tidak dapat mencegah kita terinfeksi atau sakit, tapi dengan vaksin diharapkan kita memiliki kekebalan/antibody. Dan vaksin itu tidak bisa seumur hidup, kecuali yellow fever. Masa tiap tahun kita harus selalu divaksin," ujar Masdalina.

Permasalahan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan harus digencarkan pemerintah, sehingga ODF 100 persen harus dicapai. Sanitasi dan pembangunan harus diatasi karena seluruh permasalahan kesehatan tidak terjadi secara langsung, bukan hanya dari diatasi dari vaksinasi.

"Hampir semua masalah kesehatan tidak berdiri sendiri, pembangunan memberi kontribusi besar dalam mengubah lingkungan dan perilaku masyarakat, masing-masing daerah memiliki prioritas yang berbeda, mencapai target yang telah ditetapkan menjadi prioritas," tuturnya.

"Perbaikan gizi yang baik akan sangat menurunkan prevalensi penyakit diare pada bayi dan anak. Selama gizi, lingkungan dan perilaku tidak mampu diubah, mau vaksin apa pun tidak akan bisa membuat anak-anak tidak diare," pungkasnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik