Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KEPALA Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane, SKM, M.Epid menilai vaksin untuk diare pada anak saat ini belum menjadi sebuah prioritas. Pola hidup sehat dan lingkungan yang bersih lebih bisa diandalkan untuk mencegah diare.
"Vaksin diare tidak prioritas menurut saya. Yang terpenting memperbaiki lingkungan dan perilaku sehat masyarakat karena jika disuntik vaksin juga kalau lingkungannya jelek tetap diare," kata Masdalina saat dihubungi, Rabu (27/4).
Untuk diketahui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan untuk mencegah kematian ibu dan anak maka Kemenkes akan mencegah potensi di bagian hulu sehingga akan diberikan vaksin. Vaksin yang diberikan yakni HPV untuk kanker serviks, pneumonia dengan PCV, dan vaksin Rotavirus untuk diare.
Masdalina menjelaskan di Indonesia sebagian besar diare disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Sementara diare di luar negeri Rotavirus bukan E. coli, sehingga vaksin harus menyesuaikan dengan penyebabnya.
"Vaksin itu tidak dapat mencegah kita terinfeksi atau sakit, tapi dengan vaksin diharapkan kita memiliki kekebalan/antibody. Dan vaksin itu tidak bisa seumur hidup, kecuali yellow fever. Masa tiap tahun kita harus selalu divaksin," ujar Masdalina.
Permasalahan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan harus digencarkan pemerintah, sehingga ODF 100 persen harus dicapai. Sanitasi dan pembangunan harus diatasi karena seluruh permasalahan kesehatan tidak terjadi secara langsung, bukan hanya dari diatasi dari vaksinasi.
"Hampir semua masalah kesehatan tidak berdiri sendiri, pembangunan memberi kontribusi besar dalam mengubah lingkungan dan perilaku masyarakat, masing-masing daerah memiliki prioritas yang berbeda, mencapai target yang telah ditetapkan menjadi prioritas," tuturnya.
"Perbaikan gizi yang baik akan sangat menurunkan prevalensi penyakit diare pada bayi dan anak. Selama gizi, lingkungan dan perilaku tidak mampu diubah, mau vaksin apa pun tidak akan bisa membuat anak-anak tidak diare," pungkasnya. (H-1)
Penyebab utama diare ini terjadi karena masuknya kuman yang akan mengganggu aktivitas organ pencernaan. Diare ini dapat disembuhkan dengan beberapa pengobatan.
Bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan diare, seperti infeksi virus, alergi makanan, intoleransi laktosa, hingga efek samping dari obat-obatan.
Program ini merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan masalah kesehatan seperti diare dan sakit maag di saat perjalanan mudik.
Mencret-mencret saat mudik nanti bukannya sampai kampung halaman, malah mesti ke rumah sakit karena diare.
Banjir yang melanda Jakarta telah surut, tetapi ancaman penyakit masih mengintai.
Diare yang tidak ditangani dengan segera bisa memicu berbagai kondisi berbahaya, mulai dari dehidrasi berat hingga gagal ginjal pada anak.
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks yang setiap tahunnya merenggut ribuan nyawa perempuan di Indonesia.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
Kemenkes) mengakselerasi program vaksinasi human papiloma virus atau HPV nasional demi menekan angka kematian akibat kanker serviks.
Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yaitu papillomavirus human (HPV), dalam alat kelamin wanita. HPV sebenarnya memiliki banyak subtipe
PARA perempuan tidak perlu khawatir terhadap pemeriksaan kanker serviks. Pemeriksaan tersebut kini dapat dilakukan secara mandiri di rumah
Kanker serviks merupakan penyakit ganas yang menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker di kalangan wanita di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved