Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENDARAHAN dari hidung/mimisan atau dalam bahasa medis disebut epistaksis, banyak dijumpai sehari-hari baik pada anak maupun usia lanjut. Kebanyakan ringan serta sering dapat berhenti sendiri tanpa memerlukan bantuan medis. Tetapi untuk epistaksis yang berat, walaupun jarang, merupakan masalah kedaruratan yang dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani.
Apa saja penyebab epistaksis? Seringkali epistaksis timbul spontan tanpa dapat diketahui penyebabnya, kadang-kadang jelas disebabkan karena adanya trauma (benturan). Epistaksis dapat disebabkan oleh kelainan pada hidung atau kelainan sistemik. Contoh kelainan pada hidung adalah adanya trauma (benturan) pada hidung, kelainan anatomi, infeksi pada hidung, benda asing, tumor, dan pengaruh udara lingkungan. Sementara, contoh kelainan sistemik adalah penyakit jantung, kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan tekanan atmosfer, kelainan hormonal, dan kelainan sejak lahir.
Epistaksis dibagi dua, yaitu epistaksis anterior dan posterior. Untuk anak-anak yang paling sering terjadi adalah epistaksis anterior. Pada anak-anak, penyebab yang mungkin terjadi adalah karena mengorek hidung dengan keras, benturan ringan, bersin terlalu keras, jatuh, atau kecelakaan lalu lintas. Bisa juga disebabkan karena ada benda asing tajam yang masuk pada hidung.
Apabila terjadi epistaksis pada anak, ayah ibu jangan panik. Dudukkan anak, atau jika kondisinya lemah dapat diposisikan setengah duduk atau berbaring dengan kepala ditinggikan. Posisi kepala jangan menengadah karena jangan sampai darah mengalir ke saluran napas bawah. Biasanya, epistaksis anterior akan berhenti dengan sendirinya.
Dapat dicoba dihentikan dengan menekan hidung dari luar selama 10-15 menit, biasanya berhasil berhenti dengan cara ini. Apabila belum berhenti, bisa pergi ke fasilitas Kesehatan terdekat untuk dipasangkan tampon dari kasa. Tampon ini dipertahankan selama 2x24 jam, dan kemudian harus dikeluarkan supaya tidak terjadi infeksi pada hidung.
Setelah perdarahan berhenti, ayah ibu harus mencari tahu apa penyebab epistaksis pada anak. Lalu, ingatkan anak untuk tidak membuang ingus melalui hidung terlalu keras, dan jangan memasukkan benda keras ke dalam hidung, termasuk jari. (O-2)
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved