Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Social Bella Dorong Lebih Banyak Perempuan Berkiprah di Industri Teknologi

Mediaindonesia.com
20/4/2022 11:36
Social Bella Dorong Lebih Banyak Perempuan Berkiprah di Industri Teknologi
General Manager Lilla Nurul Sulisto, Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana, VP Data M & B Intelligence Sociolla Amanda Melissa.(Ist)

LEWAT kehadirannya sebagai beauty tech company terdepan di Indonesia, Social Bella secara konsisten terus mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk percaya diri berkiprah di industri teknologi.

Bahkan, tercatat sejumlah 55% jabatan manajemen di kelima pilar bisnis 1 yang dimiliki Social Bella dipimpin oleh perempuan.

Hal ini terbilang istimewa, mendobrak bias dan stereotip mengenai rendahnya porsi perempuan di industri teknologi.

Data Badan Pusat Statistik 2 per Juli 2021 mencatat sebanyak 33,08% dari 2,82 juta pekerja di jabatan manajerial merupakan perempuan. Jumlah itu meningkat 2,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 30,37%.

Meski demikian, proporsi kepemimpinan perempuan pada posisi manajerial masih tertinggal dari laki-laki yang sebesar 66,2%.

Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana, mengatakan, "Selama 7 tahun membesarkan sebuah perusahaan teknologi, saya beruntung bisa bekerja sama dan terinspirasi oleh banyak sekali perempuan-perempuan yang memiliki kemampuan dan passion besar di berbagai industri."

Baca juga: Sahkan RUU TPKS, Puan Dinilai Sebagai Pahlawan Perempuan Indonesia

"Sebagai beauty tech company yang punya komitmen besar untuk menjadi equal employer bagi perempuan, kami senang sekali ekosistem Social Bella jadi tempat bagi perempuan Indonesia untuk membuktikan diri lewat karya-karyanya," jelasnya dalam keterangan pers, Rabu (20/4).

"Kami pun berharap bisa semakin mendorong ketertarikan serta keberanian perempuan Indonesia untuk masuk dan mengembangkan karirnya dengan sukses di dunia teknologi,” jelas Chrisanti.

Lebih lanjut, Co-Founder Social Bella yang juga merupakan salah satu Advocate di G20 Empower 3 ini mengungkapkan, “Sebagai perusahaan yang berfokus pada pasar perempuan, dukungan dan peran dari semua perempuan di balik Social Bella menjadi salah satu kunci penting yang membawa keberhasilan perusahaan hingga hari ini."

"Melalui mereka, kami mampu memahami kebutuhan dan keinginan terbesar dari perempuan dengan lebih baik," katanya.

"Datang dari berbagai latar belakang, usia, hingga keahlian yang berbeda satu sama lain, bersama-sama menjadikan SHEcosystem Social Bella semakin kuat dan relevan bagi perempuan Indonesia. Hal ini pula yang memberikan kesempatan bagi kami untuk menggarap potensi besar dari pasar SHEconomy di Indonesia dan Asia Tenggara,” jelas Chrisanti.

Di balik berbagai inovasi strategis yang Social Bella lakukan terdapat jajaran wanita hebat yang telah terlibat sejak hari pertama berdirinya Social Bella.

Para perempuan yang berada di balik Social Bella ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki kesempatan besar untuk berkarya di perusahaan berbasis teknologi. Kini, tercatat sekitar 70% karyawan Social Bella merupakan perempuan dari total keseluruhan karyawan pada Maret 2022.

Di tengah semakin meningkatnya jumlah pemimpin perempuan di berbagai sektor industri, tidak dapat dipungkiri kadang masih ada stereotip kuno yang memandang sebelah mata pemimpin perempuan.

Meskipun begitu, Nurul Sulisto, ibu dua anak yang menjabat sebagai General Manager Lilla (unit bisnis Social Bella berupa ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak) merasakan bahwa stereotip ini secara perlahan semakin memudar.

“Bagi saya, kunci dalam mematahkan stereotip tersebut adalah dimulai dari lingkungan positif dari orang terdekat terutama keluarga dan pasangan, yang menerima dan merayakan kesuksesan kita sebagai perempuan," jelas Nurul.

Hal senada juga dirasakan oleh Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Sociolla yang juga merupakan ibu baru dengan seorang balita.

“Support system sangat krusial. Faktor lain yang tak kalah penting adalah kehadiran role model. Saya melihat sektor teknologi membutuhkan banyak role model perempuan untuk dapat mendorong dan menginspirasi perempuan lainnya untuk terjun dan mendalami teknologi," jelas Amanda. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya