Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mobilitas Saat Mudik Lebaran Tinggi, Kemenkes: Jangan Lupa Vaksin Booster

M. Iqbal Al Machmudi
07/4/2022 20:17
Mobilitas Saat Mudik Lebaran Tinggi, Kemenkes: Jangan Lupa Vaksin Booster
Petugas menyuntikkan vaksin covid-19 dosis booster kepada warga di Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur.(Antara)

VAKSINASI booster sebagai syarat mudik Lebaran tahun ini, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan proteksi. Mengingat, mobilitas warga saat mudik diperkirakan mencapai 80 juta orang.

"Dngan jumlah orang yang bergerak begitu besar. Risiko dari pada penularan covid-19 akan terjadi peningkatan," ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah diskusi, Kamis (7/4).

"Karena risikonya meningkat, kita tambahkan proteksi kekebalan pada tubuh. Untuk lebih bisa meningkatkan kemampuan menghadapi peningkatan laju penularan (covid-19)," imbuhnya.

Baca juga: Masih Ada 56 Kabupaten/kota dengan Kepatuhan Memakai Masker di Bawah 75%

Mudik kerap menjadi momentum untuk bertemu dengan anggota keluarga yang sudah tua, bahkan memiliki komorbid. Lalu, bertemu dengan anak yang berusia di bawah 6 tahun. Kedua golongan usia tersebut merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi sejak awal.

Kementerian Kesehatan pun mendorong warga untuk segera divaksin covid-19 dosis booster. Khususnya, bagi yang sudah memiliki rencana pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Anies Imbau Warga yang Mau Mudik Divaksin Booster Lebih Awal

Hingga saat ini, vaksin dosis booster sudah disuntikkan kepada 25 juta orang, dengan penambahan per hari sebanyak 309 ribu orang.

"Kita tentunya tidak kosentrasi pada vaksin ketiga saja. Vaksinasi reguler 1 dan 2 tetap kita kejar. Saat ini, vaksinasi dosis kedua dari target 208 juta itu sudah mencapai angka hampir 80%," jelas Siti.

Diharapkan, pada akhir Mei nanti sebanyak 270 juta masyarakat sudah divaksin dosis lengkap. Hal itu untuk memenuhi syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa herd immunity terjadi jika 70% masyarakat sudah divaksin.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya