Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJUMLAH tokoh agama yang merepresentasikan agama di Indonesia akan hadir dalam diskusi moderasi beragama yang digelar di RRI, Kamis (31/3)
Diskusi multi platform bertajuk “Moderasi Beragama Harmoni Nusantara” itu akan melibatkan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Yahya Cholil Staquf, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nasir, Ketua Persekutuan Gereja Gereja Indonesia Pdt. Gomar Gultom, Uskup Agung Mgr ign Kardinal Suharyo
Hardjoatmodjo, Ketua Walubi Dra. S.Hartati Murdaya, Ketua Matakin Xueshi Budi Santoso Tanuwibowo dan Ketua Umum Parisade Hindu Dharma Indonesia Pusat Wisnu Bawa Tenaya.
Direktur Utama LPP RRI, Hendrasmo mengatakan, RRI punya tugas di antaranya menyatukan semua elemen bangsa serta memperkuat kohesi sosial. Karenanya diskusi para tokoh agama itu akan menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat persatuan bangsa.
"Kerukunan umat beragama di Indonesia sempat dipuji Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence saat berkunjung ke Indonesia pada 2017. Mike Pence menyatakan bahwa Indonesia adalah inspirasi dunia karena kuatnya kerukunan beragama di tengah kemajemukan yang ada," ujar Hendrasmo.
Menjaga harmoni Nusantara yang telah tercipta selama ini menurut Hendrasmo, bisa juga dilakukan dengan menumbuhkembangkan sikap moderasi beragama. Istilah ini berarti merujuk pada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu mencari jalan tengah yang menyatukan semua elemen kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
"Moderasi beragama akan memperkuat ketahanan sosial kita dari segala upaya yang bersifat membelah masyarakat," tandasnya.
Berkaitan dengan itu LPP RRI kembali melaksanakan dialog Beranda Nusantara dengan Tema : “Moderasi Beragama dalam Harmoni Nusantara” dengan mengundang tokoh tokoh lintas agama yang akan dilaksanakan pada Kamis (31/3) mulai pukul 10.00 – 12.00 WIB di Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI Jakarta, yang bisa dididengar baik melalui siaran Pro 3 RRI maupun ditonton melalui RRI NET serta melalui kanal youtube.
“Kita berharap dengan dialog Beranda Nusantara ini, RRI turut berperan serta mengamplifikasi moderasi beragama, yang menyatukan dan membersamakan semua elemen sosial. Serta membantu meningkatkan kesadaran betapa pentingnya terus menjaga harmoni di Nusantara, untuk menjaga kebinekaan dan memperkuat persatuan bangsa," pungkas Hendrasmo.
Dialog Beranda Nusantara ini akan disiarkan secara nasional melalui Pro3 ke seluruh pelosok negeri dan direlay melalui jaringan teresterial Prosatu dan multi platform RRI (RRI.CO.ID dan Media Sosial).
Di samping itu, Produa dan Proempat juga akan memperbincang tema Beranda Nusantara dengan segmentasi masing-masing untuk menjangkau seluas-luasnya warga Nusantara. (OL-8)
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Perkembangan penduduk yang yang semakin padat dan majemuk dengan keragaman suku bangsa dan agama menjadikan hal penting dalam menjaga kehidupan dan kerukunan.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa. Hal itu disampaikan dalam Acara Tawur Agung Kesanga, Perayaan Hari Suci Nyepi
Kementerian Agama sedang menyusun Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Hal ini menindaklanjuti arahan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang mendorong agama menjadi elemen membangun kedamaian
Hari Toleransi Internasional yang diperingati setiap 16 November mengingatkan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam masyarakat yang beragam.
Toleransi adalah sikap menghargai dan menerima perbedaan dalam agama, budaya, dan ras untuk menciptakan kehidupan yang damai. Berikut contoh sikap toleransi.
Daerah-daerah ini menunjukkan bahwa masyarakat yang berbeda keyakinan bisa hidup berdampingan secara damai.
SETIAP 3 November, Indonesia merayakan Hari Kerohanian Nasional. Momen ini menjadi pernyataan komitmen menghargai keberagaman agama yang ada di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved