Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anak Muda Diajak Lawan Obesitas agar Tetap Produktif dan Hidup Sehat

Eni Kartinah
07/3/2022 18:08
Anak Muda Diajak Lawan Obesitas agar Tetap Produktif dan Hidup Sehat
Program Festival Komunitas #BeatObesity 2022 merupakan komitmen Nutrifood untuk mendukung gerakan global lawan obesitas.(Ist)

DALAM rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Maret, Nutrifood bersama mitra strategis Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak anak muda mencegah dan melawan obesitas sejak dini untuk meningkatkan produktivitas dan membangun hidup yang berkualitas, melalui Festival Komunitas #BeatObesity 2022.

Acara ini merupakan bagian dari kampanye Nutrifood yang telah dijalankan sejak 2013 bersama Kementerian Kesehatan dan BPOM RI terkait pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta cermat membaca label gizi kemasan. 

Tahun ini, Festival Komunitas #BeatObesity secara khusus mengangkat tema ‘Anak Muda Lawan Obesitas’, dikarenakan meningkatnya angka prevalensi obesitas bagi anak muda Indonesia serta risiko berbagai penyakit yang menyertainya.

Program Festival Komunitas #BeatObesity 2022 juga merupakan komitmen Nutrifood untuk mendukung gerakan global lawan obesitas bertema “Everybody Needs to Act” dalam rangka Hari Obesitas Sedunia.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan (Kemenkeds) dr. Elvieda Sariwati, M.Epid, mengatakan, “Masyarakat kelompok usia dewasa muda berpotensi mengalami obesitas karena terjadinya perubahan aktivitas fisik dan meningkatnya konsumsi makanan tinggi kalori dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi."

"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi obesitas untuk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8% di tahun 2013 menjadi 21,8% di tahun 2018," katanya.  

"Kondisi ini diperburuk dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan yang tidak sehat sejak pandemi,” ujar dr.Elvieda. 

Perubahan gaya hidup selama pandemi seperti konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih serta berkurangnya aktivitas fisik berpotensi meningkatkan risiko obesitas. Padahal, obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.

Masyarakat yang mengalami obesitas diketahui memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi sebesar 8 kali lipat4. Selain diabetes, obesitas juga berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi hingga 5 kali lipat5 dan risiko penyakit jantung hingga 2 kali lipat.

Hal ini tentunya perlu diwaspadai karena prevalensi  penyakit-penyakit kronis ini di Indonesia terus meningkat, yaitu 10,8% untuk diabetes, 34,1% untuk hipertensi berdasarkan hasil pengukuran, dan 1,5% untuk penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter .

dr. Elvieda menambahkan, “Obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi juga merupakan faktor komorbid covid-19, yang dapat meningkatkan risiko tingkat keparahan dan kematian saat positif terpapar covid-19."

"Maka dari itu, penting untuk menjaga pola makan sehat dan perhatikan asupan gula sehari-hari, rutin beraktivitas fisik, lakukan deteksi dini sejak usia dewasa muda untuk investasi kesehatan jangka panjang dan berkualita,” jelasnya

Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, menjelaskan, “Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO, 2000) . "

"Ditambah lagi dengan tingginya frekuensi kegiatan online selama pandemi ini, membuat anak muda memiliki kebiasaan ngemil atau mengonsumsi jenis makanan tinggi gula, garam, lemak sambil belajar atau bekerja, diikuti dengan kurangnya aktivitas fisik selama mereka di rumah, yang dapat menyebabkan lemak semakin menumpuk dan berisiko obesitas,” paparnya.

Marcellino Indrawan, The New L-Men of The Year 2021 sekaligus Health Influencer mengatakan, “Saya percaya bahwa menjalankan gaya hidup sehat sejak usia muda merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga, dan manfaatnya bahkan saya rasakan secara langsung saat ini."

"Saya berhasil menurunkan berat badan dari 89 kg pada awal 2021 menjadi 75 kg saat ini dan disertai dengan peningkatan massa otot. Yang saya lakukan adalah menjaga asupan nutrisi seimbang, membatasi asupan gula, garam, dan lemak, aktif berolahraga, dan beristirahat cukup," katanya.

"Dalam prosesnya, saya merasakan manfaat gaya hidup yang saya terapkan, mulai dari fisik terasa lebih fit, performa lebih optimal dan produktif dalam beraktivitas, dan hidup pun jadi lebih berkualitas,” ucap Marcellino. (Nik/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya