Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI era saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan terkait toleransi yang terjadi di kehidupan bermasyarakat.
"Melihat fenomena tersebut, dalam rangka memperbaiki serta melangkah menuju Indonesia yang lebih baik, Universitas Pancasila (UP) melalui institusinya melakukan penanaman sikap toleran kepada sivitas akademikanya dengan membangun rumah ibadah bagi enam agama yang diakui di Indonesia," jelas Rektor UP Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., FCBArb.
"Sebagai upaya konkret dalam memberikan pendidikan dan memperkenalkan kehidupan plural dan multikultural yang ada di Indonesia kepada sivitas akademika yang diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir dan pola hidup Sivitas Akademika UP dalam berkegiatan sehari-hari sesuai dengan ideologi negara yakni Pancasila," papar Prof.Edie.
Baca juga: KLHK Mulai Siapkan Langkah Antisipasi Karhutla
Pernyataan Rektor UP Prof.Edie disampaikan pada kegiatan Live Seminar Pembangunan Rumah-Rumah Ibadah di Perguruan Tinggi, Sarana Komunikasi Antar-Agama dan Pendidikan Karakter Mahasiswa yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) pada Sabtu (5/3).
Ia menjelaskan bahwa enam rumah ibadah tersebut menjadi 'Rumah Keberagaman' di lingkungan kampus UP.
"Tempat di mana seluruh sivitas akademika dapat membangun relasi keimanannya baik yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu," jelasnya.
"Tempat di mana kami belajar mempererat hubungan kemanusiaan, bertoleransi dan menjaga persatuan, belajar berdiskusi untuk sebuah keputusan, dan belajar bersikap adil bagi sesama," ucap Prof.Edie.
Seminar juga dihadiri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, SE., MA., Ph.D. Direktorat Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbudristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi, dan M.Ed. Rektor Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum.
"Terwujudnya rumah ibadah ini adalah bagian dari ikhtiar kami dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Kami sadar sebagai perguruan tinggi, sebagai mahasiswa yang terdidik, tanggung jawab moral dan kebangsaan itu akan selalu menyertai," jelas Rektor UP.
Sebagai bagian dari bangsa ini, menurut Prof.Edie, UP bermaksud untuk ikut mengambil peran aktif menjaga dan merawat keberagaman tersebut.
"Nilai kebersamaan dan keberagaman termasuk nilai saling menghormati dan saling menghargai yakni toleransi antara pemeluk agama harus ditumbuhkan di kampus UP ini," tuturnya. (RO/OL-09)
Setiap mahasiswa penerima program Satu keluarga satu Sarjana akan mendapat bantuan Biaya Hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan.
Universitas Terbuka secara resmi mengumumkan nama-nama bakal calon Rektor untuk periode 2025–2030.
Mantan Rektor Universitas Paramadina yang juga anggota Senat, Anies Baswedan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan harmoni dalam organisasi.
Penunjukan Pjs Rektor ini akan berlaku hingga terpilihnya rektor definitif melalui mekanisme sesuai statuta Universitas Pancasila.
Momentum halal bi halal untuk memperkuat nilai kebersamaan di tengah keberagaman pascaramadan.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Di tengah tantangan global dan era yang penuh ketidakpastian, nilai-nilai Pancasila menjadi kompas moral dan kebangsaan yang harus terus dijaga.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Taruna mengingatkan agar generasi muda termasuk wisudawan memiliki peran strategis dalam membangun budaya kualitas untuk mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.
Tujuan pendirian training center ini adalah pertama untuk meningkatkan profesionalisme dari pelaku bisnis dan pemimpin mengenai bagaimana berdiplomasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved