Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
TIDUR dalam waktu yang cukup, sangat dibutuhkan setiap orang. Saat tidur, otak dapat mengisi kembali energinya yang dikeluarkan saat seseorang beraktivitas.
Otak adalah organ tersibuk di tubuh manusia, bertanggung jawab untuk efek kognitif dalam tubuh. Karena berkaitan dengan kemampuan otak, dapat disimpulkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kemampuan kognitif otak.
Kurang tidur bisa menyebabkan berbagai hal seperti mengurangi kemampuan merespon rangsangan tertentu secara tepat waktu. Hal ini sangat berbahaya untuk beberapa kasus terutama dalam pekerjaan yang membutuhkan respons cepat seperti seorang tentara yang membutuhkan respon yang cepat saat di medan perang. Selain itu, pengambilan keputusan yang tepat juga terganggu apabila tubuh kurang tidur.
Kepala Departement Bioteknologi International Institute for Life Sciences (i3L), Putu Virgina Partha Devanthi, S.Si., M.Si., Ph.D. mengatakan dalam hal pengambilan keputusan yang cepat dan darurat, kurang tidur menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kemampuan membuat keputusan yang rasional di bawah tekanan tinggi dalam waktu terbatas. Sebuah tes yang dilakukan pada pasien yang kurang tidur dengan pasien yang tidak kurang tidur menunjukkan bahwa meskipun tidak ada hubungan langsung dengan penalaran kritis, hal itu mengganggu kecepatan pengambilan keputusan.
"Ini benar-benar sesuatu yang tidak kita inginkan, karena banyak dari kita perlu membuat keputusan sepersekian detik dalam kehidupan kita sehari-hari. Kurang tidur juga mengurangi kemampuan untuk mempertahankan memori temporal dan kemampuan perhatian yang waspada. Artinya, kita akan memiliki ingatan jangka pendek dan melupakan hal-hal baru yang baru saja kita lihat atau dengar,” ungkap Virgina.
Lebih jauh, disebutkan, kurang tidur dalam jangka panjang dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan. Tetapi sebagian besar efek jangka panjang adalah efek non-kognitif, seperti obesitas, dan kematian dini. Dalam hal kognitif, itu dapat menyebabkan penurunan efisiensi secara keseluruhan, kurangnya penilaian yang solid dan peningkatan kesalahan.
"Sebagian besar dari efek ini juga permanen, karena tubuh kita tegang karena kurang tidur. Ini juga akan menyebabkan penurunan kemampuan otak untuk mengingat sesuatu, dan kita menjadi jauh lebih pelupa pada usia yang jauh lebih muda," jelasnya.
Di sisi lain, mahasiswa Bioteknologi i3L Michael mengatakan banyak alasan mengapa orang kurang tidur, bisa dari pekerjaan atau aktivitas yang mereka lakukan. Data statistic dari Sleep Cycle menunjukkan rata-rata waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa adalah 8 jam per hari. Akan tetapi kebanyakan orang tidur kurang dari 8 jam.
"Ketika orang kekurangan tidur, tubuh mereka akan berusaha mendapatkan kembali waktu istirahat yang dibutuhkan, ini mengakibatkan terjadinya microsleep yang tidak disengaja dalam aktivitas kita sehari-hari”, tutur Michael.
Setelah microsleep, jelasnya, kita dapat kehilangan sebagian dari kemampuan akusisi kognitif kita yang berarti tubuh memplejari hal-hal jauh lebih lambat dari seharusnya. "Kurang tidur dapat melemahkan kemampuan sistem saraf untuk mengingat hal-hal yang baru dipelajari, ini berarti seseorang akan jauh lebih mudah lupa dan menurunkan efisiensi kita dalam mempelajari hal-hal baru," ujarnya.
Lebih jauh, Virgina mengatakan kurang tidur memiliki banyak efek negatif baik jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap kemampuan kognitif manuria. Efek jangka pendek adalah menghambat kemampuan untuk menerima informasi, membuat keputusan, kesadaran kita, dan rentang perhatian kita.
"Dalam jangka panjang, selain efek kesehatan non-kognitif, mereka juga memengaruhi kemampuan kita untuk mempertahankan ingatan, penilaian, dan kemampuan melakukan sesuatu dengan benar. Karena itu, kita harus memastikan tidak menderita kurang tidur," jelasnya. (RO/OL-15)
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Justin Timberlake mengungkap diagnosis penyakit Lyme yang dideritanya. Sang istri, Jessica Biel, disebut menjadi pendukung utama dalam proses pemulihannya.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved