Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ADA satu pertanyaan ketika kita berada di luar rumah di musim panas, ketika nyamuk-nyamuk menggigit Anda sementara ada teman Anda yang tidak mengalaminya dan tetap bisa santai menikmati malam.
Jadi, apa sebenarnya yang membuat beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk dibandingkan yang lain?
Ilmu pengetahuan mengungkapkan ada berbagai faktor yang membuat seseorang lebih menarik bagi penghisap darah bersayap ini.
Baca juga: Cegah Deman Berdarah Dengue, Enesis Salurkan Bantuan Kepada Wagub Bali
Menurut artikel yang dipublikasikan di Get Science, dikutip Sabtu (19/2), beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk karena antara lain berkaitan dengan jumlah karbon dioksida yang dipancarkan dalam panas hingga warna pakaian (warna lebih gelap lebih mengundang nyamuk dibanding warna terang).
Namun, dari banyak variasi dalam preferensi soal ketertarikan nyamuk akhirnya bermuara pada dua faktor, yakni bau badan alami pada seseorang dan genetika.
Nyamuk berpesta menggigit dan menghisap darah kita untuk alasan praktis. Hanya nyamuk betina yang menggigit manusia dan mereka melakukannya untuk mendapatkan protein dari darah kita untuk menghasilkan telur.
Untuk membantu menemukan mangsanya, nyamuk betina dilengkapi dengan reseptor bau khusus yang mendeteksi karbon dioksida dan aroma manusia. Itu berarti orang yang mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida, misal karena kelebihan berat badan atau sedang hamil, cenderung lebih menarik bagi nyamuk.
Golongan darah kita juga dapat membantu menentukan preferensi nyamuk. Satu studi menemukan bahwa nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O hampir dua kali lipat dibandingkan dengan golongan darah A.
Terlepas dari golongan darahnya, penelitian yang sama menemukan orang yang sekretor (mengeluarkan bahan kimia pada kulit mereka yang menunjukkan golongan darah mereka) lebih mungkin digigit nyamuk.
Penelitian lain menemukan olahraga--karena asam laktat yang dikeluarkan dalam keringat dan peningkatan suhu tubuh--juga dapat membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk.
Jika Anda kurang beruntung dan menjadi magnet bagi nyamuk, itu mungkin karena susunan genetika Anda.
Sebuah studi kembar 2015 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa DNA dapat menjelaskan hampir 67% daya tarik nyamuk.
Studi ini mengambil dua kelompok kembar perempuan--satu kelompok identik dan lainnya bersaudara--dan mereka memasukkan tangan mereka ke dalam wadah plexiglas berbentuk Y yang memungkinkan nyamuk untuk mendeteksi bau mereka tanpa diizinkan untuk menggigit.
Para peneliti menemukan kembar identik, yang memiliki gen yang sama persis, memiliki tingkat ketertarikan nyamuk yang lebih mirip dibandingkan dengan kelompok kembar fraternal.
Karena penelitian sebelumnya telah menyimpulkan bahwa kembar identik memiliki bau badan yang lebih mirip daripada kembar nonidentik, para peneliti menyimpulkan bahwa gen berperan dalam bau badan dan daya tarik nyamuk. (Ant/OL-1)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Jangan meninggalkan sampah di dalam dan luar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan telur
Sebelum dioleskan, minyak cengkeh harus diencerkan terlebih dahulu agar dapat terserap kulit dan mencegah efek gatal dan alergi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 120 orang harus dirawat karenanya.
Melihat data grafik yang ada, kasus DBD sudah mulai melandai. Tidak terjadi pergerakan kasus secara cepat.
Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati menegaskan terkait perkembangan DBD di Kota Bekasi fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved