Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BERGERAK dalam kelompok-kelompok kecil dan berdisplin dengan protokol kesehatan, ratusan pegiat komunitas lari dan peduli kesehatan mental di sejumlah kota di Indonesia turut serta mensemarakkan ajang #pelarian.
Eventi itu merupakan sebuah kampanye dan movement terbuka yang berupaya membangun awareness bersama sambil menggaungkan semangat End the Anxiety yaitu upaya menjauhkan diri dari kecemasan, stress dan berbagai isu kesehatan mental lainnya lewat sebuah aktivitas bergerak paling mudah; berlari.
Adalah perusahaan rintisan creative marketing, Creative Tribe bersama penyedia layanan kesehatan mental HatiPlong dan kolaborator lainnya seperti Dash Sports, SANA, Voltandfast, Syndicate TV, Runhood dan Vox Populi Publicists menggagas movement #pelarian yang digelar perdana pada Minggu (13/2) hingga seminggu kedepan.
Ajang #pelarian mengajak setiap orang untuk berlari tanpa aturan tertentu sambil mengenakan kaos putih tanda turut serta dalam kampanye dan sebagai bentuk apresiasi dan peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.
Business Director Creative Tribe, Nadian Almatsier mengaku senang ajang #pelarian bisa dihelat cukup semarak, mengingat kondisi kasus varian Omikron yang sedang meningkat.
"Kami berlari dalam kelompok-kelompok kecil dan berprokes ketat. Berlari sekuatnya, sejauhnya, semaunya dan setujuan! Creative Tribe dan para kolaborator ingin #pelarian mampu memicu dampak positif ke banyak orang, seluas-luasnya, mengilhami semangat kita hadapi bersama, dengan positivitas dan cara nyata yang sederhana dan menyenangkan," ujarnya.
Nadian menjelaskan, kebiasaan berlari kini sudah menjadi bagian dari gata hidup modern yang dekat dengan keseharian kaum muda. Dan yang terpenting, ajang #pelarian ini tidak hanya berlangsung dalam momen sehari, tapi hingga 7 hari ke depan.
"Jadi, kenakan kaus putihmu, berlari dan unggah di sosial media masing-masing dengan menambahkan #pelarian dan men-tag teman-teman dan kami para kolaborator," kata Nadian.
CEO dan penggagas HatiPlong sekaligus kolaborator movement, Farah Djalal menuturkan, ajang #pelarian berlangsung dengan seru, semua orang bersemangat ikut serta, meriah dan rasanya beda sama berlari di hari-hari biasa.
"Semangatnya lebih terasa karena semua orang berlarinya setujuan yaitu membangun kesadaran atau awareness terhadap mental health issue. Beda aja rasa semangatnya. Seru!” tuturnya.
Baca juga : Wisatawan Diminta Hati-hati Pilih Agen Travel Saat Berlibur ke Labuan Bajo
Farah menambahkan, dirinya berharap movement ini tidak berhenti sampai di sini aja, karena dinilai mampu memberi dampak dalam meningkatkan kesadaran kesehatan mental masyarakat. Pesan khusus untuk mereka yang mengalami anxiety atau memiliki rasa mengganjel di dalam dirinya, jangan berhenti untuk berusaha untuk menjadi lebih sehat.
"Karena sehat itu bukan cuma sehat fisik tapi sehat jiwanya, juga semua saling berhubungan. Jadi lakukan segala hal yang bisa bikin fisik sekaligus mental sehat. Bila membutuhkan bantuan professional, jangan ragu untuk mencarinya. HatiPlong selalu siap membantu kapan saja," katanya.
Strategic Planner Creative Tribe, Iman Sadeqh mengungkapkan, terpantau dari jejak unggahan media sosial, partisipan yang terlibat di #pelarian mencapai lebih dari 500 peserta yang berlari tidak hanya di Jakarta namun juga di berbagai kota lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, Bali, Palu, Bau-Bau, Toraja dan Mimika.
Bahkan sejumlah orang yang ikutan #pelarian di luar negeri ikut mengabarkan keterlibatannya di movement ini seperti dari kota San Diego, Washington DC, Amerika Serikat, Singapura serta kota Auckland di Selandia Baru dan Malaysia.
Tingginya antusiasme masyarakat juga dapat dilihat dari begitu besarnya jumlah view video Awareness #pelarian yang mencapai angka 25.000 serta traffic tag dan mention materi-materi unggahan #pelarian yang mencapai ribuan di media sosial.
Figur publik yang mendukung #pelarian tercatat termasuk DJ Winky, Kenes Andari, Tamara Bleszynski, Dian Sastro, Reuben Elishama, Imam Darto, Shelomita, Sonny Dien dan Paul Palele.
Dalam kesempatan pasca #pelarian di kota-kota yang berbeda, DJ Winky, Kenes Andari dan Tamara Bleszynski menyampaikan kesannya setelah berlari untuk awareness isu kesehatan mental anak muda.
Winky, Kenes dan Tamara senada menuturkan bahwa mereka merasa berlari kali ini begitu beda karena berempati dan termotivasi oleh tujuan yang baik. Walaupun dengan melakukan aktivitas bergerak yang sederhana yaitu berlari, mereka percaya mampu menjauhkan diri dari bahaya isu kesehatan mental yang saat pandemi ini begitu mudah menyerang siapa saja.
Mereka juga berharap agar ajang #pelarian ini tidak hanya berhenti di momen ini saja, namun bisa berlanjut terus hingga semua orang bisa terlibat dan mendapatkan dampak baiknya. (RO/OL-7)
Masyarakat juga dapat berkontribusi melalui kotak donasi sepatu layak pakai yang akan tersedia di area Carstensz Mall sebelum, selama, dan setelah acara berlangsung.
Suntastic Run menekankan pentingnya perlindungan kulit dari dampak negatif sinar UV, yang sering kali diabaikan.
Komunitas lari antusias menyambut dan menyukseskan gelaran PLN Mobile Color Run 2025 di kawasan ikonik Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatra Selatan.
PT PLN akan menggelar perhelatan lari bertaraf nasional dengan tajuk PLN Mobile Color Run 2025 di Palembang, Sumatra Selatan, pada 24-25 Mei 2025.
Sebelum upacara pemberian sertifikat lingkungan biru, Indonesia Morowali Industrial Park juga mengadakan acara amal lingkungan Run For Green di Kota Palu.
Ajang Women's Day Run 10K 2025 diikuti 6.000 peserta, melampaui angka tahun sebelumnya yang mencapai 5.000 pelari dari berbagai komunitas dan latar belakang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved