Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Kesehatan meminta seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan tidak meremehkan penyebaran Covid-19 varian omikron karena penularannya jauh lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya.
"Kita akan melihat tren terjadinya peningkatan yang diprediksi pada akhir Februari atau di awal Maret 2022 ini merupakan puncak kasus omikron yang bisa diprediksi 3-6 kali lebih tinggi daripada varian delta," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dalam konferensi pers daring Update Perkembangan Covid-19 Kemenkes, Kamis (10/2).
Meski demikian, Nadia menyebutkan, tren peningkatan varian Omikron tidak berbanding lurus dengan peningkatan kasus-kasus yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tetap waspada adanya potensi penularan.
Masyarakat yang tidak bergejala atau gejala ringan seperti misalnya batuk, pilek, demam, kemudian sakit tenggorokan, dan saturasi oksigen lebih dari 95%, tidak memiliki komorbid, serta bukan lansia, diharapkan untuk dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau pun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan.
Baca juga : Kemenkes Pastikan Pengantaran Obat untuk Pasien Isoman Lebih Cepat, Bisa 1x24 Jam
Nadia mengungkapkan, tingkat penularan varian Omikron lebih cepat dibandingkan gelombang penularan varian Delta sebelumnya. Ia mencontohkan, varian Delta membutuhkan waktu sekitar 3 minggu hingga mencapai puncak kasus 56 ribu kasus harian, sementara pada gelombang penyebaran varian Omikron per 10 Februari 2022 telah mencapai 40.618 kasus.
"Kalau kita melihat bahwa kecepatan penularan ini yang kembali lagi harus menjadi perhatian masyarakat bahwa varian omikron ini sangat cepat menular, walau secara proporsi angka kematian jauh lebih rendah," ungkapnya.
Ia menegaskan, vaksinasi masih menjadi upaya yang harus dipercepat mengingat proteksi yang diberikan dari vaksinasi menyebabkan kasus-kasus lebih ringan dan tentunya saat ini vaksinasi booster akan membuat penularan lebih sedikit.
"Untuk masyarakat terutama lansia mari kita ajak untuk mendapatkan vaksinasi, karena saat ini jumlah lansia yang dapatkan dosis I masih cukup rendah baru 55%," pungkasnya. (OL-7)
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
WHO melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
MALAYSIA kembali menganjurkan penggunaan masker di masjid dan surau untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut.
Sentra vaksinasi covid-19 booster akan berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 3 Februari hingga 3 Maret 2022 di Mall Senayan Park, Jakarta.
Kasus aktif covid-19 di Indonesia saat ini bertambah 8.981 sehingga total menjadi 52.555. pasien meninggal bertambah 17 kasus transmisi lokal
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved