Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional Yahya A. Muhaimin Wafat

Supardji Rasban
09/2/2022 12:55
Mantan Menteri Pendidikan Nasional Yahya A. Muhaimin Wafat
Mantan Mendiknas Yahya A Muhaimin (alm)(MI/ M.Irfan)

MANTAN Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada Kabinet Persatuan Nasional, Yahya A. Muhaimin, meninggal dunia. Menteri yang menjabat pada periode Oktober 1999 hingga Juli 2001 itu tutup usia hari ini  pada  pukul 10.30 WIB.
 
"Kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya Prof Dr Yahya A. Muhaimin salah satu putra terbaik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan bangsa Indonesia," ujar Rektor UGM, Panut Mulyono, kepada Medcom.id, Rabu, 9 Februari 2022.

Sebelum menjadi Mendiknas era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, Yahya sempat menjalankan studi di UGM pada 1971. Dia juga menyelesaikan gelar Doktor di Massachusetts Institute of Teknologi, Amerika Serikat, pada 1982.

Yahya juga menjadi dosen dan menjadi dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di UGM. Sosok Yahya terbilang kritis terhadap kekuasaan Orde Baru. Yahya yang lahir pada  17 Mei 1943 di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah ini juga sangat produktif dalam menuangkan pemikirannya dalam karya buku. Salah satu karyanya yakni Tiga Kota Satu Pengabdian yang mengisahkan bagaimana perjalanan Yahya mengabdikan diri untuk bangsa.

Karya skripsinya (S1) di UGM berjudul Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966 yang dia tulis dinobatkan sebagai salah satu skripsi terbaik di UGM. Skripsi yang ditulis tahun 1970 itu juga dibukukan oleh penerbit Gamapress dan menjadi rujukan mahasiswa S1 dan S2 dalam mempelajari peran militer dalam perpolitikan di Tanah Air.  

Panut mendoakan Yahya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.Bagi Panut, Yahya merupakan sosok intelektual muslim sederhana, humanis, dan dermawan. Yahya dikenal memiliki perhatian besar pada dunia pendidikan.

 "Kedermawanan dan kecintaannya pada pendidikan ditunjukkan dengan pendirian Perguruan Tinggi Islam di Bumiayu, Purwokerto, tempat kelahiran almarhum setelah pensiun," beber Panut. Selamat jalan Pak Yahya.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya