Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Atasi Kanker Tiroid dengan Pengobatan atau Pengangkatan Kelenjar

Mediaindonesia.com
05/2/2022 15:59
Atasi Kanker Tiroid dengan Pengobatan atau Pengangkatan Kelenjar
Dokter spesialis  bedah onkologi, dr Michael Tetan-El Sp.B(K)Onk.(Ist)

KANKER tiroid merupakan penyakit yang jarang terjadi. Penderita yang mengalami kanker tiroid sering kali tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya. 

Melalui edukasi bincang sehat pada kanal Instagram Siloam Hospitals Cirebon (Rumah Sakit Siloam Putera Bahagia Cirebon, dokter spesialis  bedah onkologi, dr Michael Tetan-El Sp.B(K)Onk., menjelaskan jika ukuran kelenjar tiroid sudah cukup besar, bisa tampak benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher.

Secara medis, kelenjar tiroid terletak di leher, berbentuk seperti kupu kupu dan berperan penting guna memproduksi hormon tiroid dengan banyak peran yang berkaitan dengan metabolisme tubuh, bahkan mengatur detak irama jantung, dan beberapa hal penting lain untuk organ tubuh.

Baca juga : Pahami Kanker Prostat, Fungsi Seksual, Diagnosis, dan Efek Samping Pengobatan

Menurut dr. Michael yang kesehariannya berpraktek tetap di Siloam Hospitals Cirebon, ganggguan kelenjar tiroid diketahui melalui dua kategori yaitu fungsi dan bentuk atau struktur. 

"Gangguan fungsi, ketika hormon tiroid yang sangat berguna itu terlalu sedikit dikenal dengan 'hipotiroidisme' dan terlalu banyak dikenal dengan 'hipertiroidisme' lalu kemudian gangguan bentuk atau struktur yang disebabkan penyakit gondok, nodul tiroid atau bahkan kanker tiroid," ungkap dr.Michael dalam keterangan pers, Sabtu (5/2).

Penyebab dan faktor risiko gangguan fungsi tiroid adalah kekurangan Iodium, “Autoimun”, peradangan kelenjar tiroid, proses melahirkan, faktor genetik.

Baca juga : Memahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita

"Sedangkan penyebab dan faktor risiko gangguan struktur tiroid diantara nya kekurangan Iodium, memiliki riwayat paparan radiasi pada kepala dan leher, perokok," papar dr.Michael.

Dalam penjelasannya, dr Michael memaprakan bahwa pemeriksaan untuk mengetahui kanker tiroid ini secara akurat, dengan melakukan tes darah untuk mengetahui gangguan fungsi kelenjar tiroid melalui pengukuran kadar hormon tiroid, dikenal juga dengan T3,fT4 dan TSH ( thyroid stimulating hormone) .

Adapun untuk perubahan struktur dari kelenjar tiroid, diawali dengan pemeriksaan melalui alat USG, CT-Scan sampai pada biopsi dengan jarum halus, yaitu mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium yang akan membantu menegakkan diagnosa.

Baca juga : Mandaya Royal Hospital Puri Lengkapi Layanan Kanker Terpadu

"Bagaimana dengan obat obatannya? untuk gangguan fungsi tiroid hipotiroid (kekurangan) ada obat yang membantu atau menggantikan produksi hormon tiroid contohnya dengan obat levotiroksin dan untuk hipertiroid (kelebihan) adalah sebaliknya," katanya.

"Konsumsi obat guna menurunkan produksi hormon tiroid mendekati normal, dan bila dengan obat-obatan  tidak berhasil  dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan pengangkatan kelenjar tiroid," tutur dr Michael..

Adapun gangguan tiroid untuk benjolan atau perubahan bentuk, dapat ditangani melalui operasi pengangkatan benjolan dan kelenjar tiroid yang terlibat, kemudian ditunggu hasil patologi nya apakah jinak atau kah ganas.  

Baca juga : Gandeng GE Healthcare, RS Murni Teguh Tingkatkan Akses Layanan Onkologi

Bila hasil pemeriksaan patologi jinak, tidak diperlukan tindakan operasi lebih lanjut.

"Namun apabila kategori 'Ganas' akan ada operasi pengangkatan kelenjar tiroid yang sebelah nya dengan tujuan mengangkat seluruh kelenjar tiroid nya," imbuh dr.Michael yang menjawab beberapa pertanyaan pemirsa yang antusias mengikuti edukasi seputar kanker tiroid ini. 

Menutup edukasinya, dokter spesialis  bedah onkologi dari Siloam Hospitals Putra Bahagia Cirebon kembali menyarankan agar rutin konsultasi kesehatan dengan dokter, deteksi dini akan sangat lebih baik. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya