Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER umum lulusan Universitas Indonesia Adam Prabata mengatakan kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan.
Kandidat PhD ilmu kedokteran Universitas Kobe itu juga menjelaskan anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai juga berisiko menderita rakhitis.
"Oleh sebab itu, langkah-langkah khusus untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin D ini sangat dibutuhkan, agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaga tubuh dari penyakit," ujar Adam, dikutip Rabu (19/1).
Baca juga: Ketahui Bahaya Kekurangan Vitamin D
Adam menyebutkan ada tiga hal yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kekurangan vitamin D. Pertama adalah melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala.
Pemeriksaan rutin tiap enam bulan sekali bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah vitamin D dalam tubuh, yang normalnya adalah 25-80 ng/mL.
"Perbanyak juga kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D seperti ikan-ikanan salmon, tuna, hati sapi serta jamur," kata Adam.
Memperbanyak kegiatan di luar ruangan seperti berolahraga, dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, yang diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar ini dapat memproduksi vitamin D.
Hal ketiga yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi suplemen untuk memastikan makanan yang dikonsumsi dapat memenuhi 20% kebutuhan vitamin D dalam tubuh.
Menurut Adam, berjemur saja tidak cukup untuk memenuhi 80% sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal.
Adam juga mengatakan bahwa vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan D2, karena lebih lama bertahan di darah, serta mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjadikannya bentuk aktif untuk berbagai aksi penting bagi sel-sel tubuh.
Sementara itu, dengan sifat anti-inflamasi dan imunoregulasinya yang dimiliki, vitamin D berguna untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh.
"Bahkan terdapat sebuah studi yang menyebutkan secara spesifik bahwa pasien dengan kadar serum D3 yang optimal kurang lebih 50 ng/mL, berasosiasi dengan kemungkinan yang sangat kecil untuk mengalami konsekuensi fatal akibat covid-19," kata Adam.
"Penggabungan vaksinasi dengan penguatan sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi suplemen vitamin D3 secara konsisten berpotensi membantu mencegah risiko-risiko berat virus corona, terutama dengan masuknya varian Omicron sejak pertengahan Desember 2021," jelasnya. (Ant/OL-1)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Ingin tahu rambut sehat ala Patricia Gouw? Simak yuks penjelasannya berikut.
Berdasarkan hasil dari penelitiannya, kelompok dengan terapi tambahan vitamin D menunjukkan perbaikan nyeri yang lebih signifkan.
Memberikan makanan sehat kepada anak adalah salah satu hal terpenting ya
Ketika berbicara tentang biji-bijian utuh, jelai mungkin tidak setenar oat, gandum, atau bahkan quinoa.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Dampak yang paling terlihat ialah pada proses tumbuh kembang anak yang terhambat baik fisik maupun mental
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved