Lebih dari 1.000 Jemaah Sudah Diberangkatkan untuk Umrah ke Arab Saudi 

Mediaindonesia.com
13/1/2022 16:39
Lebih dari 1.000 Jemaah Sudah Diberangkatkan untuk Umrah ke Arab Saudi 
Pemberangkatan jemaah umrah Indonesia di bandara Soekarno Hatta(Antara/Fauzan)

WAKIL Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, sebanyak 1.023 jemaah sudah berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah terhitung sejak Sabtu (8/1) hingga Selasa (11/1) 2022. 

"Sampai hari Selasa (11/1) telah diberangkatkan jamaah umrah ke Arab Saudi sebanyak 1.023 jamaah," katanya saat menggelar rapat kerja bersama Komisi VIII DPR yang diikuti di Jakarta, Kamis. 

Ia mengatakan, dari lebih 1.000 orang yang berangkat, 870 di antaranya melakukan penapisan (screening) kesehatan secara terpusat di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, sebelum terbang ke Tanah Suci. 

Jemaah umrah yang tiba di Arab Saudi, kata dia, sudah dinyatakan negatif lewat tes usap PCR. Saat ini, mayoritas jemaah umrah Indonesia tengah menjalani karantina selama lima hari sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan Covid-19 setempat. 

"Selama lima hari mulai dari saat kedatangan. Informasi dan laporan Penyelanggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) bahwa hasil PCR pertama saat karantina kedatangan jamaah umrah di Arab Saudi seluruhnya negatif Covid-19," katanya. 

Baca juga : Kemenag: Belum Ada Kepastian untuk Ibadah Haji Tahun 2022

Ia menjelaskan, jemaah umrah yang berangkat dari Asrama Haji Jakarta menggunakan dua maskapai penerbangan langsung yakni Lion Air dan Saudia Arabia Airlines. Sementara satu maskapai, Emirates Airlines, harus transit. 

Lalu, satu penerbangan lain menggunakan Qatar Airlines di mana dalam maskapai tersebut berisi jemaah yang melakukan pemantauan kesehatan di luar Asrama Haji Jakarta atau tidak mengikuti aturan umrah dari Kementerian Agama. 

"Terdapat jemaah yang diberangkatkan tidak melalui 'One Gate Policy'," katanya. 

Ia menegaskan, Kemenag selalu mewanti-wanti jemaah yang akan berangkat ke Arab Saudi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, guna meminimalisasi potensi tertular Covid-19. Apalagi saat ini muncul varian Omikron yang penularannya dinilai lebih cepat. 

"Kemenag selalu memberikan edukasi agar jamaah senantiasa menaati seluruh protokol kesehatan yang diberlakukan oleh kedua negara, menjaga ketertiban, kesehatan, dan keamanan," pungkas Zainut Tauhid. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya