Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Survei : Masih Banyak Siswa yang Melanggar Protokol Kesehatan 

M. Iqbal Al Machmudi
05/1/2022 21:34
Survei : Masih Banyak Siswa yang Melanggar Protokol Kesehatan 
Siswa SMA mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas(Antara/Abriawan Abhe)

SURVEI dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta mengungkapkan, masih banyak siswa yang tidak mematuhi protokol kesehatan selama pandemi covid-19. 

Ketaatan protokol kesehatan (prokes) yang paling sering dilanggar adalah menghindari berkumpul yakni sebanyak 64%, menjaga jarak 42%, mencuci tangan 41%, dan memakai masker 20.10%. 

"64,8% siswa masih abai soal menghindari berkumpul. Jadi mereka masih suka kumpul-kumpul padahal kita tahu covid-19 ini transmisinya karena kedekatan," kata Peneliti PPIM UIN Jakarta Narila Mutia Nasir dalam webinar Hasil Survei Nasional 2022 dari UIN Jakarta, Rabu (5/1). 

Dalam paparanya juga disebutkan dalam kegiatan di sekolah, siswa di bawah naungan Kemendikbud-Ristek (51,2%) lebih peduli dalam memakai masker dibandingkan di bawah Kementerian Agama (39,3%). Sementara peserta didik yang sering melanggar prokes menghindari berkumpul ada di semua sekolah baik di bawah naungan Kemenag atau pun Kemendikbud-Ristek. 

Selain itu Narila memaparkan pada masa pandemi covid-19 sebanyak 72% siswa mengurangi kegiatan olahraga. Survei itu diikuti sebanyak 2.308 siswa SLTA Indonesia. 

Padahal olahraga menjadi salah satu kegiatan yang penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus covid-19 atau penyakit lainnya. 

Baca juga : Vaksinasi Siswa bukan Syarat PTM, SKB 4 Menteri Jadi Acuan Kemendikbud-Ristek

"Selain itu dengan adanya pandemi ini membuat 50,50% mengalami tidur tidak teratur dan pola makan yang tak teratur," pungkasnya. 

Di kesempatan yang sama Koordinator Imunisasi Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Iqbal Djakaria mengatakan, hal itu yang yang harus dibenahi bersama untuk sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). 

"Tentu saja ini menjadi lebih penting lagi agar tidak terjadi peningkatan kasus covid-19 karena kurang mematuhi prokes dengan baik dan kurang menjalani hidup yang sehat. Oleh karena itu ini menjadi poin yang penting dan masukan sehingga bisa menjadi perhatian lebih dikuatkan lagi upaya prokesnya," jelasnya. 

Selain itu, terkait vaksinasi saat ini sekitar 70% masyarakat sudah disuntik dosis pertama. Dengan adanya vaksinasi ini bisa memberikan kenyamanan saat melakukan PTMT baik murid, ataupun guru yang mengajar. 

"Kami lihat beberapa kondisi bahwa ternyata memang dengan melakukan vaksinasi covid-19 kita mendapatkan perlindungan tidak tertular dan tentu saja kalau memang tertular penyakit tersebut tidak terlalu berat," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya