Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
AIR bah dari kawasan hulu telah menyebabkan banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa (4/1) pagi. Sebanyak 114 rumah warga terendam akibat banjir tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan menyebutkan 6 kecamatan terdampak di wilayahnya, yaitu Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai dan Sembakung.
"Sebanyak 114 KK atau 342 jiwa terdampak pada sejumlah kecamatan tersebut. Hingga hari ini, Rabu (5/1), tidak ada laporan warga yang mengungsi," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya Rabu (5/1)
Menyikapi kondisi tersebut, BPBD telah berkoordinasi dengan pihak TNI, Polri serta kecamatan terdampak untuk pemenuhan kebutuhan logistik. Informasi yang diterima Pusdalops BNPB, pengiriman bantuan logistik dilakukan pada hari ini, mengingat lokasi yang sangat jauh dari ibukota kabupaten.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Nunukan memiliki 15 kecamatan yang berpotensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Beberapa kecamatan tersebut merupakan wilayah yang saat ini terdampak banjir, seperti Lumbis, Sembakung Atulai dan Sembakung.
"Banjir juga melanda wilayah lain di Pulau Kalimantan. Laporan Pusdalops BNPB menyebutkan banjir terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (4/1), pukul 02.00 waktu setempat atau WITA. Peristiwa ini berlangsung setelah hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang mengguyur Kecamatan Muara Badak," sebutnya.
Sementara itu, sebanyak 3 desa terdampak banjir di kecamatan ini antara lain Desa Muara Badak, Muara Badak Ulu dan Muara Badak Ilir. BPBD mengidentifikasi sebanyak 70 KK terdampak dan warga mengungsi masih dalam pendataan.
Perkembangan terkini pada Selasa malam (4/1), pukul 18.52 WIB, genangan di wilayah Desa Badak Ulu mengalami penurunan. Pantauan BPBD setempat tinggi muka air berkisar 30 hingga 100 cm.
"Selain populasi terdampak, sejumlah rumah warga dan fasilitas terdampak, yaitu rumah 70 unit, fasilitas pendidikan 1 unit, kantor 2 unit dan pasar 1 unit," terangnya.
Menangani bencana ini, BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara bersama unsur terkait lain, TNI, Polri, Tagana, warga dan pihak kecamatan menurunkan 1 unit perahu karet dan personel untuk melakukan kaji cepat dan koordinasi. Sedangkan antisipasi banjir susulan, BPBD setempat telah mengimbau masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Badak untuk waspada.
Prakiraan cuaca di Kecamatan Muara Badak pada hari ini dan esok (6/1) masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap banjir susulan mengingat bulan ini hingga satu bulan ke depan merupakan puncak musim hujan," pungkasnya.
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
DUA usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bea Cukai Nunukan, yaitu Regan Coklat dan Raftrasa, sukses mengekspor produknya ke Malaysia, pada Kamis (24/4).
SEBANYAK empat orang ditemukan tewas akibat kecelakaan speedboat di Perairan Sungai Ular Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu, (29/1)
Polres Tarakan bersama Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri kembali menyita aset yang diduga milik bandar narkoba Bernama Hendra. Aset tersebut berada di Nunukan, Kalimantan Utara.
Penyerahan sertifkat jadi upaya mengurangi disparitas dan meratakan pembangunan infrastruktur khususnya di kawasan perbatasan.
Korban berinisial DK diketahui tengah menjalin asmara dengan pelaku yang berinisial SR. SR ialah janda yang pernah bekerja sebagai PSK untuk menutupi kebutuhan ekonominya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved