Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Cegah Penularan Omikron, Kurangi Mobilitas dan Segera Vaksin

M Iqbal Al Machmudi
28/12/2021 23:25
Cegah Penularan Omikron, Kurangi Mobilitas dan Segera Vaksin
Area depan Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman, ditutup karena ancaman Omikron. Perayaan Tahun Baru 2022 juga akan dilakukan daring.(AFP)

PEMERINTAH meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi mobilitas, terutama pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini menyusul ditemukannya covid-19 varian omikron di dalam negeri.

“Dengan ditemukannya kasus transmisi lokal ini, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terutama dalam masa libur Natal dan Tahun Baru ini. Hindari kerumunan dan juga selalu memakai masker, mari kita ajak saudara-saudara kita yang belum divaksin untuk segera divaksin," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik sekaligus Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam dialog daring Mulai Tahun Baru dengan Kebiasaan Baru dari FMB9, Selasa (28/12).

Dengan begitu berharap upaya bersama yang dilakukan dapat mencegah meluasnya penyebaran varian omikron di Indonesia yang kini telah mencapai jumlah 47 kasus.

Kemenkes sebelumnya telah mengumumkan adanya penularan varian omikron yang 46 kasus merupakan imported cased atau kasus yang datang dari luar negeri dan 1 kasus dari penularan dalam negeri atau transmisi lokal. Sehingga total hingga hari ini ada 47 kasus varian omikron.

Nadia menjelaskan bahwa 46 kasus impor tersebut langsung diketahui sehingga dapat dilakukan karantina untuk mencegah penyebarannya ke luar, juga dilakukan tracing terhadap kontak eratnya. Namun, temuan satu kasus transmisi lokal menunjukkan terjadinya infeksi di antara masyarakat di satu wilayah, meski tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Kasus transmisi lokal ini adalah seorang laki-laki, usia 37 tahun, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri selama beberapa bulan terakhir, ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri," ungkap Nadia.

Sebagai tindak lanjut, dilakukan proses evakuasi bagi pasien untuk isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. “Dinas Kesehatan sudah melakukan koordinasi dengan Kemenparekraf dan dengan tempat-tempat riwayat perjalanan pasien, seperti restoran di SCBD, juga tracing ke pihak-pihak yang kontak erat dengan yang bersangkutan,” katanya.

Pemerintah sendiri terus melakukan pemantauan terkait penularan covid-19 baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Pemerintah daerah juga diminta untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau, terutama jika muncul potensi terjadinya klaster. Hal ini untuk mempercepat investigasi dan penilaian apakah terdapat keterkaitan dengan varian baru omikron atau tidak. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya